Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berjalan Bersama Yesus

8 Januari 2025   07:17 Diperbarui: 8 Januari 2025   07:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 8 Januari 2025

1 Yoh  4:11-18; Mrk 6:45-52

Bacaan Injil kemarin membicarakan tentang Yesus yang memberi makan kira-kira kepada lima ribu orang. Hanya dengan bermodalkan lima roti dan dua ikut, Yesus mampu memberi makan kepada begitu banyak orang. Tindakan Yesus dalam kisah "Mukjizat Penggandaan Roti" tersebut rupanya membuat para murid takjub dan heran. Isi kepala mereka kira-kira berkutat pada pertanyaan: "bagaimana mungkin Yesus dapat melakukan hal yang spektakuler seperti itu?".

Bacaan Injil hari ini menampilkan kembali kisah antara Yesus dengan para muridnya. Pada saat Yesus menyuruh para murid untuk menyebrang danau ke seberang, para murid menghadapi situasi yang penuh tantangan. Angin kencang dan gelombang besar menghantam perahu mereka.

Walaupun para murid telah berjuang keras untuk mendayung, mereka tidak mampu mengatasi situasi itu. Namun, di tengah kesulitan yang mereka alami, Yesus datang dengan berjalan di atas air, dengan maksud mendekati para murid.

Teks bacaan Injil hari ini sebenarnya hendak menegaskan tentang situasi batin para murid. Plot situasi terkait dengan adanya angin sakal yang mengombang-ambingkan perahu  para murid sebenarnya hendak menjelaskan satu hal yang kuat, yakni situasi para murid yang belum juga mengerti dengan apa yang telah dilakukan Yesus sebelumnya dalam peristiwa penggandaan roti.

Situasi para murid menunjukkan bahwa mereka berada di dalam situasi antara percaya atau tidak percaya: satu kaki percaya, satu kakinya lagi tidak percaya.

Angin sakal yang menerpa perahu para murid tersebut akhirnya terhenti dengan hadirnya Yesus di dalam perahu para murid. Di sini Yesus menunjukkan bahwa meskipun para murid menghadapi situasi yang sulit, Dia selalu hadir. Dia datang dengan cara yang tidak terduga, yakni dengan berjalan di atas air, memberikan damai sejahtera, kemudian mengatasi angin sakal itu.

***

Para murid adalah kita dengan segala situasi yang kita hadapi. Seringkali kita terjebak dalam badai kehidupan, dengan begitu banyak masalah baik yang berskala kecil dan berskala besar, yang sulit teratasi, dengan beban yang kecil dan berat, dan juga situasi ketidakpastian. Di hadapan situasi tersebut, perasaan seperti cemas, marah, jengkel,takut dan sebagainya sering muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun