Selasa, 31 Desember 2024
1 Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18
Pada hari ini, kita mendengarkan bacaan-bacaan yang menarik untuk kita renungkan. Prolog Injil Yohanes yang baru saja kita dengarkan mengungkapkan sebuah kebenaran yang mendalam dan luar biasa tentang siapa itu Yesus Kristus. Penulis Injil ini mengajak kita untuk merenungkan kedalaman misteri Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, Firman yang menjadi manusia. Dalam doa Angelus dikatakan, "Sabda Tuhan telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita".
Penginjil Yohanes menggambarkan bahwa Yesus adalah "Firman" atau "Sabda", yang sejak semula telah ada bersama dengan Allah, dan Firman yang bersama Allah itu adalah Allah sendiri. Firman ini tidak hanya berbicara tentang ucapan atau kata-kata, tetapi lebih dari itu, Firman ini adalah sumber hidup, kekuatan penciptaan, dan penyataan Allah kepada umat manusia.
Terdapat beberapa hal yang bisa kita renungkan dari teks Injil hari ini, di penghujung tahun 2024 ini. Pertama, Firman yang disampaikan oleh Yohanes adalah Firman yang menghadirkan kehidupan. Pada permulaan semuanya diciptakan melalui Firman, dan hidup datang dari Firman tersebut. "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup adalah terang bagi manusia". Firman adalah sumber segala hidup, dan hidup itu sendiri membawa terang yang menerangi kegelapan.
Bagi kita, hidup yang sesungguhnya datang dari Allah melalui Yesus Kristus. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan, kegelapan, dan kesulitan, kita dipanggil untuk menemukan hidup yang sejati dalam Kristus. Dia adalah terang yang menerangi jalan kita.
Kedua, Firman yang menjadi manusia. Inti dari Prolog Injil Yohanes adalah mengabarkan bahwa Firman yang telah ada sejak kekal, yang adalah Allah itu, kini telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Firman yang menjadi manusia itu adalah Yesus Kristus. Allah yang Mahakuasa, yang menciptakan langit dan bumi, memilih untuk menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, yakni Yesus Kristus.
Kerendahan hati Allah untuk menjadi manusia adalah gambaran dari betapa besar kasih Allah akan umat manusia, sehingga Dia mau mengaruniakan Putra-Nya untuk menjadi korban penebus dosa. Dengan menjadi manusia, artinya Dia tidak tinggal jauh dan tidak mengabaikan umat-Nya. Firman itu datang ke dunia, hidup di tengah kita, merasakan penderitaan, dan membawa kbara sukacita keselamatan. Yesus adalah Allah yang dekat dengan kita, yang menberti kelemahan kita, dan menawarkan kasih karunia-Nya.
Ketiga, Firman yang memberikan keselamatan. Firman yang direnungkan oleh Yohanes Penginjil adalah Firman yang memberikan rahmat keselamatan. Syaratnya adalah orang-orang menerima Firman itu. "Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" (Yoh 1:12). Menjadi anak-anak Allah berarti menerima keselamatan.
Firman yang menjadi manusia ini tidak hanya hadir sebagai sejarah, tetapi juga hadir sebagai undangan bagi kita untuk menerima kasih-Nya, percaya kepada-Nya, dan mengalami keselamatan yang datang dari Dia. Itu berarti keselamatan bukan hasil usaha manusia semata, melainkan anugerah Allah yang diberikan kepada setiap orang yang percaya.