Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tetap Bersama Sang Firman

31 Desember 2024   15:58 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabda Tuhan, Sabda Hidup. Dialah Yesus Kristus (Gambar: ctaer.com)

Selasa, 31 Desember 2024

1 Yoh 2:18-21; Yoh 1:1-18

Pada hari ini, kita mendengarkan bacaan-bacaan yang menarik untuk kita renungkan. Prolog Injil Yohanes yang baru saja kita dengarkan mengungkapkan sebuah kebenaran yang mendalam dan luar biasa tentang siapa itu Yesus Kristus. Penulis Injil ini mengajak kita untuk merenungkan kedalaman misteri Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, Firman yang menjadi manusia. Dalam doa Angelus dikatakan, "Sabda Tuhan telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita".

Penginjil Yohanes menggambarkan bahwa Yesus adalah "Firman" atau "Sabda", yang sejak semula telah ada bersama dengan Allah, dan Firman yang bersama Allah itu adalah Allah sendiri. Firman ini tidak hanya berbicara tentang ucapan atau kata-kata, tetapi lebih dari itu, Firman ini adalah sumber hidup, kekuatan penciptaan, dan penyataan Allah kepada umat manusia.

Terdapat beberapa hal yang bisa kita renungkan dari teks Injil hari ini, di penghujung tahun 2024 ini. Pertama, Firman yang disampaikan oleh Yohanes adalah Firman yang menghadirkan kehidupan. Pada permulaan semuanya diciptakan melalui Firman, dan hidup datang dari Firman tersebut. "Di dalam Dia ada hidup, dan hidup adalah terang bagi manusia". Firman adalah sumber segala hidup, dan hidup itu sendiri membawa terang yang menerangi kegelapan.

Bagi kita, hidup yang sesungguhnya datang dari Allah melalui Yesus Kristus. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan, kegelapan, dan kesulitan, kita dipanggil untuk menemukan hidup yang sejati dalam Kristus. Dia adalah terang yang menerangi jalan kita.

Kedua, Firman yang menjadi manusia. Inti dari Prolog Injil Yohanes adalah mengabarkan bahwa Firman yang telah ada sejak kekal, yang adalah Allah itu, kini telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Firman yang menjadi manusia itu adalah Yesus Kristus. Allah yang Mahakuasa, yang menciptakan langit dan bumi, memilih untuk menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, yakni Yesus Kristus.

Kerendahan hati Allah untuk menjadi manusia adalah gambaran dari betapa besar kasih Allah akan umat manusia, sehingga Dia mau mengaruniakan Putra-Nya untuk menjadi korban penebus dosa. Dengan menjadi manusia, artinya Dia tidak tinggal jauh dan tidak mengabaikan umat-Nya. Firman itu datang ke dunia, hidup di tengah kita, merasakan penderitaan, dan membawa kbara sukacita keselamatan. Yesus adalah Allah yang dekat dengan kita, yang menberti kelemahan kita, dan menawarkan kasih karunia-Nya.

Ketiga, Firman yang memberikan keselamatan. Firman yang direnungkan oleh Yohanes Penginjil adalah Firman yang memberikan rahmat keselamatan. Syaratnya adalah orang-orang menerima Firman itu. "Semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya" (Yoh 1:12). Menjadi anak-anak Allah berarti menerima keselamatan.

Firman yang menjadi manusia ini tidak hanya hadir sebagai sejarah, tetapi juga hadir sebagai undangan bagi kita untuk menerima kasih-Nya, percaya kepada-Nya, dan mengalami keselamatan yang datang dari Dia. Itu berarti keselamatan bukan hasil usaha manusia semata, melainkan anugerah Allah yang diberikan kepada setiap orang yang percaya.

Keempat, Firman menyatakan kemuliaan Allah. Yesus Kristus adalah Firman, dan kehadiran Kristus menghadirkan kemuliaan Allah. Di dalam Dia kita melihat kebenaran Allah yang penuh kasih dan kebenaran yang penuh kasih karunia. Melalui hidup-Nya, kita mengenal Allah dengan lebih dalam. Setiap kata yang Yesus ucapkan, setiap tindakan yang Dia lakukan adalah ungkapan dari kasih dan kebenaran Allah yang menyelamatkan. Sebagai pengikut-Kristus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya, hidup dalam kebenaran-Nya, dan menjadi saksi dari kasih Allah kepada dunia.

Saudara-saudari sekalian

Sebentar lagi tahun lama akan berganti dengan tahun baru. Sudah barang tentu bahwa di setiap momen melepas tahun lama dengan tahun yang baru, akan ada begitu banyak evaluasi dan resolusi yang dibuat untuk menatap hari yang baru, masa yang baru.

Alasan di balik semua itu adalah kita ingin memperoleh sesuatu yang membuat kita nyaman, kita ingin berhasil dalam hidup. Namun, kita juga harus realistis bahwa hidup tetaplah hidup, ada suka dan ada duka. Ada momen yang membuat kita berbahagia, ada momen yang membuat kita menangis.

Di balik dinamika kehidupan yang serba tidak pasti, serba berubah-ubah, ada satu hal yang tidak boleh kita abaikan, sebagaimana diwartakan Injil hari ini, bahwa Yesus adalah Firman yang kekal, yang memberi terang, hidup, dan kasih karunia. Ketika kita melangkah ke tahun yang baru, marilah kita berpegang pada janji-janji-Nya, mengandalkan kuasa-Nya, dan berjalan dalam terang-Nya.

Semoga setiap langkah kita di tahun yang baru dipenuhi dengan harapan yang tak tergoyahkan, karena kita berjalan bersama Sang Firman yang telah datang untuk memberi kita kehidupan yang sejati.

Selamat menyambut tahun baru! Jangan lupa untuk tetap memfokuskan pandangan pada Sang Firman yang selalu hadir dalam hidup kita untuk membawa terang, kehidupan, dan keselamatan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun