Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Sukacita Tuhan

21 Desember 2024   13:39 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Maria dan Elisabet saling membagikan Kabar Gembira (Gambar: Dreamina)

Sabtu, 21 Desember 2024

Kid 2:8-14 atau Zef 3:14-18a; Luk 1:39-45

Bacaan-bacan hari ini mengajak kita untuk menjadi orang-orang yang penuh dengan sukacita. Menjadi penuh dengan sukacita karena satu hal ini, yakni kehadiran Tuhan. Mari kita lacak pertama-tema dalam bacaan pertama dari Kidung Agung. Dari bacaan pertama ini, kita melihat gambaran yang indah tentang seorang kekasih yang datang menghampiri kekasihnya dengan langkah-langkah yang penuh keceriaan, yang tentunya dengan penuh cinta dan kegembiraan.

Yang dimaksudkan di sini adalah dalam teks bacaan pertama ini, kita diingatkan akan kedatangan Tuhan yang selalu penuh dengan berkat dan sukacita. Allah, sebagai Sang Kekasih, datang untuk menyapa umat-Nya, dan dalam kedatangann-Nya, sukacita lahir. Setiap pertemuan dengan Tuhan dan dalam Tuhan, Tuhan selalu membawa kegembiraan, karena Dia membawa hidup, harapan, dan kasih yang tak terbatas.

Tuhan, yang datang menghampiri kitai seperti seorang kekasih yang setia, memberikan sukacita yang memulihkan hati yang lelah dan membawa kita ke dalam hubungan yang penuh kasih dengan-Nya. Dalam setiap pertemuan kita dengan Tuhan, baik dalam doa, ibadah, atau momen kehidupan harian, kita diajak untuk merasakan sukacita yang datang dari kehadiran-Nya.

Sukacita yang dimaksud dalam bacaan pertama hari ini bukanlah sukacita yang diberikan oleh dunia, tetapi sukacita yang datang dari pertemuan dengan Tuhan. Kehadiran-Nya membawa ketenangan, kebahagiaan, dan harapan baru yang memampukan kita menghidupi kehidupan dengan penuh semangat dan keyakinan.

Kemudian pada bacaan Injil, kita mendengarkan kisah tentang pertemuan antara dua perempuan yang bersukacita karena perbuatan Tuhan atas mereka. Perempuan yang satu menyandang status sebagai wanita mandul dan sudah lanjut usia. Yang satunya masih gadis, belum bersuami tapi sudah mengandung. Tapi keduanya bersukacita, sekali lagi karena kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka.

Ketika Maria menyapa Elisabet, janin dalam rahim Elisabet, yakni Yohanes Pembaptis, melonjak kegirangan. Elisabet, yang dipenuhi dengan Roh Kudus, menyambut Maria dengan sukacita karena ia mengetahui bahwa Maria membawa Yesus, Sang Juru Selamat.

Sukacita mereka berdua bukan hanya karena mereka bertemu satu sama lain, tetapi karena kehadiran Tuhan yang luar biasa itu membawa sukacita yang meluap-luap.

Berdasarkan dua bacaan suci hari ini, kita bisa menarik dua pesan. Pertama, sukacita yang sejati hanya dapat ditemukan dalam pertemuan dengan Tuhan. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan hadir di tengah kehidupan kita, baik dalam momen sukacita maupun momen dukacita, kita menemukan kedamaian yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun