Kehendak yang kuat untuk berada dekat dengan Yesus menjadi langkah awal orang banyak untuk mendapat berkat khusus dari Tuhan Yesus. Tentu saja ini menjadi pengingat bagi kita bahwa berkat Tuhan sering kita alami saat kita memilih untuk hidup dekat dengan-Nya.Â
Dengan dengan Tuhan dalam konteks kita saat ini adalah meluangkan waktu untuk berdoa dan menyembah Dia dalam devosi, khususnya dalam Ekaristi; membaca dan merenungkan Sabda Ilahi-Nya yang penuh daya hidup; dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Dan ketiga, dalam kisah mukjizat ini, Yesus memberi makan hanya dengan menggunakan sedikit makanan, yakni hanya tujuh roti dan hanya beberapa ikan kecil. Tetapi, dari yang sedikit itu, Yesus justru mampu memberikan makanan kepada begitu banyak orang.Â
Yang sedikit, yang terbatas itu, justru diangkat oleh Yesus untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Dan ingat, semua yang makan merasa kenyang, dan bahkan masih meninggalkan sisa hingga beberapa bakul (bdk Mat 15:36-37).
Kisah mukjizat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki, apabila sudah berada di tangan Tuhan, pasti akan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan dapat menggunakan apa pun yang kita miliki, sedikit dan sekecil apa pun itu, untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang.Â
Bahkan diri kita sendiri, jika sudah berada di tangan Tuhan, diri kita bisa menjadi berkat untuk orang lain. Tugas kita mudah, yakni mempersembahkan semua yang ada pada diri kita dengan penuh syukur, dan Tuhan akan memberkati serta melipatgandakannya agar menjadi berkat bagi banyak orang.
Semoga hari ini kita menggerakan hati untuk mengarahkan dan mendekatkan diri pada Tuhan Yesus. Percayalah, jika kita semakin dekat dengan Yesus, berkatnya akan datang secara nyata dalam hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H