Namun, tak bisa dipungkiri juga bahwa tim lawan, Elche, benar-benar belajar dari kegagalan mereka di ajang Copa del Rey. Dengan formasi 4-4-2, mereka berhasil mengokohkan pertahanan yang membuat Real Madrid kesulitan menjebol gawang yang dikawal Edgar Badia.
Hasil ini pula tentunya bisa menjadi evaluasi bagi Don Carlo. Kekurangan pelatih asal Italia itu adalah minim dalam melakukan rotasi dan kurang meracik strategi.Â
Dalam setiap laga yang dimainkan Real Madrid, Ancelotti selalu menerapkan formasi 4-3-3 dengan tetap mengandalkan pemain yang itu-itu saja. Padahal interval waktu laga melawan Elche di Copa del Rey dan LaLiga hanya terpaut 4 hari. Itu berarti Elche bisa dengan mudah membaca pergerakan permainan Real Madrid.
Di akhir pertandingan tidak ada perubahan dari posisi klasemen sementara LaLiga. Real Madrid masih tetap berada di posisi puncak dengan 50 poin dan Elche tetap berada di dekat bibir zona degradari si posisi 15 dengan 23 poin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H