Real Madrid menuai berkat di awal tahun 2022. Tim raksasa Spanyol baru saja memenangkan trofi Piala Super Spanyol usai menang 2-0 atas Atletico Bilbao. Dua gol tersebut diciptakan Luka Modric dan Karim Benzema.
Kemenangan itu memberikan kegembiraan tersendiri. Sebab, musim lalu, Los Blancos tidak memanen satu trofi pun. Singkatnya, musim lalu Real Madrid puasa gelar. Tentu suatu ironi bagi klub sebesar Real Madrid.
Namun, kendati pun Real Madrid bergembira atas pencapaian ini, ada saja pemain yang tidak turut dalam euforia kemenangan final Piala Super Spanyol itu. Dia adalah Eden Hazard.
Pada pesta kemenangan di King Fahd International Stadium, Riyadh, Arab Saudi itu, Hazard tertangkap kamera menampilkan wajah tidak bahagia. Wajahnya terlihat enggan tersenyum merayakan kemenangan. Biar pun tersenyum, terlihat senyuman itu dipaksakan. Dan tetap saja terbaca situasi dirinya dari wajahnya.
Ekspresi yang hampir sama juga pernah terlihat pada wajah para punggawa Real Madrid. Pemain seperti Gareth Bale salah satunya. Saat Real Madrid memastikan diri sebagai jawara LaLiga 2019/2020, wajah Bale tertangkap kamera tidak bahagia. Saat para pemain melempar Zidane ke udara, Bale yang turut hadir enggan untuk ikut euforia bersama Zidane.
Selain dari wajahnya, ekspresi tidak bahagia Hazard juga dapat dilihat dari medali yang diperolehnya. Saat sesi penyerahan medali dan sesi penyerahan trofi, Hazard masih menggunakan medali Piala Super Spanyol. Namun, dia tidak lama menggunakan medali tersebut. Saat sesi foto, Hazard malah memegangnya.
Dalam banyak kesempatan, banyak atlit yang gagal dalam pertandingan final tidak ingin menggunakan medali. Sebagai ungkapan kesedihan atas kegagalan yang mereka raih, para atlit tersebut lebih suka memegangnya. Atletico Madrid dan timnas Inggris pernah melakukan hal serupa.
Apakah ekspresi wajah datar dan memegang medali saat sesi foto berarti menunjukkan Hazard tidak bahagia lagi di Real Madrid?
Bisa saja demikian. Pemain berkelas seperti Hazard tentu saja tidak suka dengan situasi demikian. Tidak ada pemain, termasuk Hazard, yang ingin menjadi beban tim. Hanya saja, cedera yang berkepanjangan membuat Hazard tidak bisa berbuat banyak. Cedera membuat Hazard tidak bisa menunjukkan kelasnya di atas lapangan hijau.
Masalah lainnya adalah Carlo Ancelotti memiliki pemain yang sepadan untuk posisi Hazard, yakni winger kanan. Rodrigo Goes dan Marco Asensio selalu menjadi pilihan Ancelotti. Sedangkan, di posisi winger kiri, Vinicius Jr menjadi pemain yang tak tergantikan di posisi tersebut.
Pasca kemenangan di Arab Saudi, Marca melaporkan bahwa Hazard tidak menjadi bagian dalam rencana Carlo Ancelotti di skuadnya. Tidak dimasukannya Hazard dalam skuad membuat Real Madrid yakin untuk memasukannya dalam daftar jual pemain di bulan Januari. Hanya saja, kendala dari Real Madrid adalah menemukan klub yang bisa menutupi sisa gajinya di sisa musim ini.
Eden Hazard bukanlah seorang pemain yang gagal. Yang membuatnya tidak bisa berkembang di Real Madrid adalah cedera yang dialaminya bisa sampai berminggu-minggu. Hal ini memang tidak terlepas dari tackel-tackel keras yang sering didapatinya.
Semoga saja Hazard bisa mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Entah di Real Madrid maupun di klub mana saja. Para madridista sebenarnya sangat ingin melihat Hazard seperti ketika masih berseragam Chelsea. Namun, cedera membuyarkan semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H