Mohon tunggu...
Mario F. Cole Putra
Mario F. Cole Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Haruskah Menyalahkan yang Gagal Penalti?

30 Juni 2021   09:28 Diperbarui: 30 Juni 2021   11:08 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, pada tulisan ini, saya ingin membagikan beberapa poin penting soal bagaimana seharusnya kita menyikapi kegagalan seseorang mengeksekusi penalti.

Pertama, babak-babak setelah penyisihan grup adalah fase knock-out. Di fase ini, harus ada yang melanjutkan perjalanan dan harus ada yang pulang. Jika waktu normal belum ada yang menang, maka dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Jika pada perpanjangan waktu belum ada yang menang, dilanjutkan dengan penalti. Jika dalam penalti belum ada yang menang, dilanjutkan dengan undi. Karena memang ini adalah kompetisi: ada yang lanjut, ada yang pulang. Yang lanjut, berbahagialah; yang pulang harus menerima kenyataan dengan hati besar.

Kedua, semua tim yang berlaga pasti menginginkan kemenangan. Jangan lupa bahwa tim-tim yang dinilai relative kecil kekuatannya juga menginginkan kemenangan. Tim-tim kecil ikut dalam kompetisi bukan untuk dijadikan lumbung gol. Mereka juga akan tampil habis-habisan untuk melanjutkan perjalanan dalam kompetisi itu.

Maka, wajarlah jika memang ada tim kecil, yang tidak diunggulkan bisa melanjutkan perjalanan. Ya, karena mereka juga punya hasrat, mereka juga ingin juara. Bukan tim besar saja yang punya hasrat memboyong trofi.

Jika ada tim besar yang gagal penalti lalu gagal melanjutkan kompetisi, itu juga karena usaha dan kerja keras tim lawan, tim yang kekuatannya kecil itu. Jika dalam adu tos-tosan tim kecil berhasil menjungkir balik tim besar, itu juga karena usaha para eksekutor tim lawan dan usaha penjaga gawang juga.

Dengan begini, kita perlu melihat secara luas suatu peristiwa sebelum menilai peristiwa itu. Jadi, apakah masih perlu mempersalahkan orang yang gagal penalti untuk dijadikan alasan kegagalan dari sebuah tim?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun