Dari cerita kolapsnya Eriksen ini, terlihat bahwa rasa kemanusiaan itu begitu kuat. Orang-orang di sekitar sepak bola bersatu harapan untuk seorang Eriksen.
Akan tetapi, dari kejadian Eriksen itu, sepak bola sedang mengundang kita untuk melihat bahwa ada begitu banyak kisah kemanusiaan yang sedang terjadi. Dunia ini menyimpan begitu banyak kisah tragis tentang kemanusian yang perlu juga dilihat oleh mata, dan perlu ada rasa yang menyentuh mereka.
Ada begitu banyak orang Etiophia yang setiap hari terpaksa pergi ke Arab Saudi hanya demi mempertahankan hidup. Tetapi, mereka terpaksa secara illegal melintas ke Djibouti untuk mendapat tumpangan kapal menuju Yaman. Untung-untung bisa perjalanan ke Yaman baik-baik saja. Tetapi bila cuaca begitu panas, tidak ada bekal, bisa mati di tengah jalan. Untung-untung bisa melintas ke Arab Saudi karena Yaman adalah daerah konflik. Banyak dari mareka yang justru terhenti perjalanan di Yaman karena terdampak perang di sana.
Ada begitu banyak orang yang mendapat tindakan rasial. Bukan hanya mereka yang berkulit gelap saja, mereka yang berdarah Asia juga menjadi sasaran rasial. Ada begitu banyak luka tersayat dan nyawa melayang yang terjadi dalam konflik-konlfik berdarah, dalam perang. Ada begitu banyak orang yang tidak bisa makan, bahkan untuk sesuap nasi saja.
Itulah segelintir kisah kemanusiaan kita masih perlu dilihat. Mata kemanusiaan kita tidak hanya sebatas di arena lapangan hijau. Perlulah mata kita melihat keluar lapangan. Ada begitu banyak orang yang membutuhkan perhatian, support, dan doa kita.
Dari Eriksen, kita belajar untuk melihat dunia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H