Mohon tunggu...
MARIO PAULUS ZAGOTO 111211441
MARIO PAULUS ZAGOTO 111211441 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mario Paulus Zagoto NIM 111211441 Mata Kuliah Leadership Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Nusantara Model Semar

25 September 2024   05:30 Diperbarui: 25 September 2024   19:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Kepemimpinan Nusantara Model Semar

Pendahuluan

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Di Indonesia, kekayaan budaya dan tradisi menghasilkan beragam model kepemimpinan yang mencerminkan karakteristik lokal. Salah satu model kepemimpinan yang menarik untuk dibahas adalah gaya kepemimpinan Nusantara model Semar. Semar, sebagai tokoh wayang kulit, bukan hanya dikenal sebagai pelawak, tetapi juga memiliki sifat bijaksana dan adil. Dalam tulisan ini, kita akan membahas apa itu gaya kepemimpinan Semar, mengapa model ini relevan, dan bagaimana penerapannya dalam konteks kekinian.

What: Apa Itu Gaya Kepemimpinan Nusantara Model Semar?

Gaya kepemimpinan Nusantara model Semar adalah pendekatan kepemimpinan yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, kebijaksanaan, dan keadilan. Semar adalah sosok yang sering kali dianggap sebagai pelindung dan penengah dalam kisah-kisah wayang. Ia mampu menggabungkan humor dengan kebijaksanaan, menjadikannya pemimpin yang dicintai dan dihormati oleh masyarakat.

Ciri utama dari gaya kepemimpinan Semar antara lain:

1. Kedekatan Emosional : Semar dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat. Ia mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka, sehingga menciptakan rasa empati dan solidaritas.

2. Kebijaksanaan dalam Bertindak : Meskipun terkadang tampak konyol, Semar memiliki wawasan yang dalam dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi sulit.

3. Adil dan Tidak Memihak : Semar selalu berusaha menegakkan keadilan, meskipun dalam banyak kisah, ia harus menghadapi konflik dan tantangan dari berbagai pihak.

Why: Mengapa Model Ini Relevan?

1. Konteks Sosial Budaya : Di tengah perubahan zaman yang cepat, nilai-nilai lokal semakin terpinggirkan. Gaya kepemimpinan Semar menawarkan alternatif yang kembali ke akar budaya, memperkuat identitas nasional yang berakar pada kearifan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun