Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menemukan Arah Saat Lelah Melanda

3 Februari 2025   08:30 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menemukan Arah Saat Lelah Melanda


Ketika lelah dan kehilangan arah, berhentilah sejenak untuk mendekat kepada-Nya. Karena Dia adalah satu-satunya tempat kembali yang tak pernah mengecewakan



Hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Dalam perjalanan ini, kita akan menghadapi berbagai ujian, cobaan, dan rintangan yang tak terduga. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:


"Perjalanan panjang adalah potongan dari adzab."

(HR. Bukhari dan Muslim)


Maka, wajar jika di tengah perjalanan ini kita merasa lelah, bingung, kehilangan arah, atau bahkan ingin menyerah. Setiap manusia pasti pernah merasakan titik terendah dalam hidupnya. Namun, yang terpenting bukanlah seberapa berat ujian yang dihadapi, melainkan bagaimana kita menyikapinya.


Berhenti Sejenak, Kuatkan Diri


Jika Anda merasa lelah, bingung, atau kehilangan arah, jangan ragu untuk berhenti sejenak. Luangkan waktu untuk beristirahat dan menenangkan diri. Jangan memaksakan diri terus berjalan jika tubuh dan pikiran sudah kelelahan. Ambillah jeda untuk kembali menguatkan hati dan raga sebelum melanjutkan perjalanan.


Saat merasa lemah, mendekatlah kepada Allah. Hanya dengan mengingat-Nya, hati akan menjadi tenang. Perbanyak dzikir, sholat, berdoa, membaca Al-Qur'an, serta melakukan berbagai bentuk ketaatan lainnya. Semua ini akan menjadi sumber energi baru yang akan menguatkan kembali langkah kita.


Jika masih merasa bingung harus mulai dari mana, cukup basahi lidah dengan dzikir. Ucapkan tasbih, tahmid, dan takbir sebagai cara mendekatkan diri kepada-Nya. Biarkan hati kembali tenang dalam naungan kasih sayang Allah.


Kurangi Beban, Prioritaskan Diri


Ketika sedang lelah dan kehilangan arah, ada baiknya untuk sementara mengabaikan urusan dengan manusia, kecuali yang benar-benar darurat. Beban yang terlalu banyak akan semakin memberatkan langkah kita. Oleh karena itu, turunkan beban sejenak hingga kita memiliki kekuatan untuk mengangkatnya kembali.


Jangan merasa bersalah jika perlu mengambil waktu untuk diri sendiri. Merenung, beristirahat, dan memulihkan tenaga bukanlah bentuk kelemahan, melainkan cara untuk mengumpulkan kembali kekuatan agar mampu melangkah lebih jauh.


Hidup Bukan Surga, Tapi Juga Bukan Neraka


Ingatlah bahwa dunia bukanlah surga, maka jangan mengharapkan kebahagiaan yang murni dan abadi. Sebaliknya, dunia juga bukan neraka, sehingga tidak ada kesedihan dan kesengsaraan yang tak berujung.


Kehidupan ini adalah keseimbangan antara kebahagiaan dan kesedihan, suka dan duka, tawa dan air mata. Semua itu datang silih berganti sebagai bagian dari perjalanan panjang kita menuju akhirat. Jangan biarkan ujian hidup menggoyahkan langkah kita menuju surga.


Tetaplah berjalan, meski perlahan. Tetaplah berharap, meski terasa sulit. Karena selama kita masih berpegang teguh pada-Nya, jalan keluar akan selalu ada.



Kesimpulan


Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan ujian. Wajar jika di tengah perjalanan kita merasa lelah, bingung, atau kehilangan arah. Namun, saat itu terjadi, jangan ragu untuk berhenti sejenak dan menguatkan diri. Dekatkan diri kepada Allah dengan dzikir, sholat, dan doa, karena hanya dengan mengingat-Nya hati akan menjadi tenang. Kurangi beban yang tidak perlu, fokuslah pada pemulihan diri, dan sadari bahwa dunia ini bukan tempat kebahagiaan abadi, tetapi juga bukan tempat kesengsaraan tanpa akhir. Teruslah melangkah dengan keyakinan bahwa setiap ujian adalah bagian dari perjalanan menuju surga.


Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq dan kemudahan dalam setiap langkah kita. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun