Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meraih Kesuksesan Hakiki

2 Februari 2025   07:14 Diperbarui: 2 Februari 2025   07:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meraih Kesuksesan Hakiki


Kesuksesan sejati bukan tentang berapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan untuk akhirat


Setiap orang memiliki definisi sukses yang berbeda-beda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sukses diartikan sebagai keberhasilan atau keberuntungan dalam mencapai sesuatu. Sementara itu, menurut Tony Robbins, seorang pakar motivasi, sukses bukan hanya tentang kekayaan, tetapi juga tentang bagaimana seseorang merasa bahagia dan puas dengan hidupnya. Sedangkan dalam Islam, sukses yang hakiki adalah ketika seseorang dapat selamat dari azab neraka dan masuk ke dalam surga Allah ta'ala.


Allah berfirman dalam Al-Qur'an:


"Barangsiapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia telah sukses, sungguh dia telah beruntung." (QS. Ali Imran: 185)


Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian duniawi, tetapi juga tentang keberhasilan dalam kehidupan akhirat.


Dalam ajaran Islam, sukses sejati adalah ketika seseorang mampu menjalankan hidup sesuai dengan syariat Allah dan Rasul-Nya. Kesuksesan ini dapat diraih dengan beberapa cara:


  • Berpegang Teguh pada Sunnah Nabi

Rasulullah telah mengajarkan jalan menuju kebahagiaan dan keberuntungan melalui ajaran Islam yang sempurna. Menjalankan sunnahnya dengan sungguh-sungguh akan membawa seseorang pada kesuksesan yang hakiki.


  • Menjadikan Kesuksesan Dunia Sebagai Sarana Menuju Akhirat

Kesuksesan duniawi seperti kekayaan, jabatan, dan popularitas hanyalah sementara. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, semua itu justru bisa menjauhkan seseorang dari Allah. Oleh karena itu, segala pencapaian dunia harus diarahkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.



Sosok Inspiratif: Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Sukses Dunia dan Akhirat

Salah satu contoh sahabat Nabi yang sukses adalah Abdurrahman bin Auf. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha kaya raya yang memiliki banyak harta, tetapi kekayaannya tidak membuatnya lalai dari akhirat.

Ketika hijrah ke Madinah, ia tidak membawa harta apa pun. Namun, dengan kerja keras dan keberkahan dari Allah, ia berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Madinah. Meskipun begitu, kekayaannya tidak membuatnya sombong. Ia selalu bersedekah dalam jumlah besar dan membantu perjuangan Islam dengan harta bendanya.

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah menyedekahkan 700 ekor unta beserta muatannya untuk kepentingan Islam. Ia juga membebaskan banyak budak dan memberikan makanan kepada fakir miskin.

Kesuksesan Abdurrahman bin Auf menunjukkan bahwa seseorang bisa sukses di dunia tanpa melupakan akhirat. Kekayaan dan bisnisnya tidak membuatnya jauh dari Allah, justru menjadi sarana untuk meraih kebahagiaan sejati.


Kesimpulan

  • Kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian materi atau status sosial, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Islam mengajarkan bahwa kesuksesan yang hakiki adalah ketika seseorang selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga Allah.
  • Mengambil inspirasi dari sosok seperti Abdurrahman bin Auf, kita belajar bahwa dunia bisa menjadi ladang amal jika dimanfaatkan dengan baik. Kekayaan, jabatan, dan popularitas bukanlah tujuan utama, tetapi alat untuk menggapai ridha Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun