Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Semua yang Kita Inginkan Baik untuk Kita

29 Januari 2025   23:48 Diperbarui: 29 Januari 2025   23:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Tidak Semua yang Kita Inginkan Baik untuk Kita

Rencana Allah Lebih Indah

Terkadang, apa yang kamu inginkan bukanlah yang terbaik untukmu. Tapi percayalah, Allah selalu tahu apa yang terbaik untukmu

Pernahkah kamu merasa kecewa karena sesuatu yang sangat kamu inginkan tidak terwujud? Mungkin kamu sudah berusaha keras, berdoa siang malam, tapi tetap saja gagal. Rasanya menyakitkan, bukan? Tapi pernahkah kamu berpikir, mungkin di balik semua itu, Allah sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik?  

Kita sering kali hanya melihat rencana dari sudut pandang kita sendiri. Jika sesuatu berjalan sesuai keinginan, kita merasa bahagia. Sebaliknya, jika gagal, kita merasa dunia seakan runtuh. Padahal, Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.  

Seorang ulama besar, Ibnu Jauzy, pernah berkata:  

"Rencana Allah untukmu lebih baik dari rencanamu. Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu. Maka perlihatkan kepada-Nya kesabaran yang indah, karena tidak lama engkau akan melihat sesuatu yang akan membuatmu gembira."

Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an:  

_"Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."_ (QS. An-Nisa': 19)  

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menyikapi rencana Allah yang sering kali berbeda dengan harapan kita. Akan ada dua kisah nyata yang menunjukkan bahwa terkadang kegagalan atau musibah justru membawa kebahagiaan yang lebih besar.  

Setiap manusia pasti memiliki impian dan harapan. Kita berusaha, berdoa, dan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkannya. Tapi pada akhirnya, hanya Allah yang menentukan hasilnya.  

Sering kali kita kecewa saat sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Namun, jika kita mau bersabar dan percaya pada ketetapan Allah, kita akan menyadari bahwa ada hikmah di balik setiap kejadian. Berikut adalah dua kisah nyata yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.  

Kisah 1 (kisah teman satu kos namun beda kampus)

Gagal Kerja, Malah Jadi Pengusaha

Faris adalah seorang lulusan teknik yang bercita-cita bekerja di perusahaan besar. Ia telah berusaha keras, mengikuti berbagai tes dan wawancara, tetapi selalu gagal.  

Suatu hari, ia pulang ke rumah dengan wajah lesu. Ibunya yang melihatnya langsung bertanya.  

Kenapa, Nak? Kok murung?

"Bu, aku gagal lagi. Ini sudah wawancara keempat kalinya dan tetap tidak diterima," jawab Faris dengan suara lemah.  

Sang ibu tersenyum dan menepuk bahunya. **"Mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik untukmu, Nak."

Faris hanya menghela napas. Ia merasa semua usahanya sia-sia. Hingga suatu hari, tanpa disengaja, ia membantu temannya memperbaiki laptop yang rusak. Dari situ, ia mulai berpikir untuk membuka jasa servis elektronik.  

Awalnya, ia hanya memperbaiki barang milik teman-temannya. Lama-kelamaan, pelanggan semakin banyak. Setelah beberapa tahun, usahanya berkembang pesat. Kini, ia memiliki toko sendiri dan bahkan mempekerjakan beberapa karyawan.  

Saat duduk santai bersama ibunya, Faris tersenyum dan berkata, "Bu, dulu aku kecewa karena tidak diterima kerja. Tapi sekarang aku sadar, kalau aku diterima dulu, mungkin aku tidak akan pernah tahu bahwa aku bisa sukses dengan usaha sendiri."

Sang ibu tersenyum penuh kebanggaan. "Nah, kan? Ibu sudah bilang, rencana Allah pasti lebih baik."

Kisah ini mengajarkan kita bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Terkadang, justru dari kegagalan itulah kita menemukan jalan yang lebih baik, yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan.  

Kisah 2: ( kisah keponakan dari anak kakak pertama)

Gagal Menikah, Malah Dapat Jodoh Terbaik

Lina adalah seorang wanita yang sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihnya, Andi. Mereka sudah merencanakan pernikahan dengan matang. Keluarga sudah saling mengenal, undangan sudah disiapkan, bahkan gedung sudah dipesan. Tapi satu bulan sebelum hari bahagia itu, Andi tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka tanpa alasan yang jelas.  

Lina merasa dunianya hancur. Ia menangis berhari-hari dan kehilangan semangat hidup.  

Suatu malam, ia duduk di teras rumah sambil menatap langit. Ayahnya datang dan duduk di sampingnya.  

"Lina, masih sedih?"

Lina mengangguk pelan. "Ayah, kenapa ini harus terjadi? Aku sudah merencanakan semuanya dengan baik. Kenapa Allah mengambil kebahagiaanku?"

Ayahnya tersenyum lembut. "Nak, Allah tidak pernah mengambil kebahagiaanmu. Allah hanya sedang menggantikannya dengan kebahagiaan yang lebih besar. Kamu hanya belum melihatnya sekarang."

Lina terdiam. Ia tidak mengerti apa maksud ayahnya.  

Waktu berlalu, perlahan Lina mulai bangkit. Ia lebih fokus pada dirinya sendiri, mendekatkan diri kepada Allah, dan memperbaiki kehidupannya. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang pria yang jauh lebih baik dari Andi. Bukan hanya lebih bertanggung jawab, tetapi juga lebih mencintai dan menghargainya.  

Saat hari pernikahannya tiba, Lina kembali duduk di teras bersama ayahnya.  

"Ayah, aku baru mengerti apa yang Ayah katakan waktu itu," ucapnya sambil tersenyum. "Allah memang menggantikan kebahagiaanku dengan yang jauh lebih baik."

Ayahnya menepuk bahunya dengan bangga. "Nah, sekarang kamu mengerti. Rencana Allah memang lebih indah, kan?"

Kisah Lina mengajarkan kita bahwa sesuatu yang tampak menyakitkan di awal, bisa jadi adalah cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang lebih buruk dan menggantinya dengan yang lebih baik.  

Hidup ini penuh dengan kejutan. Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi kita selalu mendapatkan apa yang kita butuhkan. Setiap kegagalan, kehilangan, atau ujian yang kita alami sebenarnya adalah bagian dari rencana Allah yang lebih indah.  

Terkadang kita hanya melihat satu sisi dari kejadian yang menimpa kita, tanpa menyadari bahwa ada hikmah besar di baliknya. Sebab itu, penting bagi kita untuk selalu bersabar dan berprasangka baik kepada Allah.  

Saat menghadapi kesulitan, cobalah untuk mengingat firman Allah:  

_"Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."_ (QS. An-Nisa': 19)  

Ketika sesuatu yang kita inginkan tidak terwujud, jangan langsung putus asa. Bisa jadi, Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik. Percayalah, setiap rencana-Nya pasti lebih indah daripada rencana kita.  

Kesimpulan

  • Manusia hanya bisa berusaha, tetapi hasil akhirnya tetap Allah yang menentukan.  
  • Apa yang terlihat sebagai kegagalan, bisa jadi adalah perlindungan dari Allah.  
  • Kesabaran dan prasangka baik adalah kunci untuk menerima takdir dengan lapang dada.  
  • Banyak kisah nyata yang membuktikan bahwa sesuatu yang awalnya tampak buruk, justru membawa kebaikan besar di kemudian hari.  
  • Percayalah, rencana Allah selalu lebih indah dari yang kita bayangkan.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun