Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kunang-kunang

19 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:29 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunang-Kunang

Cahaya Malam yang Kini Mulai Hilang

Kunang-kunang bukan sekadar serangga bercahaya, tapi juga kenangan. Kalau kita tidak peduli, kenangan itu hanya akan jadi cerita kosong di masa depan

Apa kalian masih ingat kunang-kunang? Serangga kecil yang bercahaya di malam hari itu, dulu sering saya lihat waktu kecil. Kalau malam tiba, saya dan teman-teman suka duduk di halaman atau berjalan di pematang sawah, menikmati kunang-kunang yang beterbangan. Kadang kami mengejar-ngejar mereka, menangkapnya perlahan supaya cahayanya tidak padam, lalu melepaskannya lagi. Rasanya waktu itu begitu sederhana, tapi sangat berharga.

Sekarang, anak-anak saya tidak pernah melihat kunang-kunang langsung. Mereka hanya tahu cerita dari saya, atau kadang melihat gambarnya di buku. Dunia sekarang memang sudah berubah. Lampu-lampu terang dari kota, polusi, dan lahan yang terus dibangun sudah membuat kunang-kunang menghilang. Saya merasa, keindahan yang dulu jadi bagian hidup kita perlahan mulai lenyap.

Malam-malam sekarang rasanya beda. Tidak ada lagi cahaya alami yang lembut dari kunang-kunang. Yang ada hanya kilauan dari layar gawai. Anak-anak kita tumbuh dengan teknologi, tapi kehilangan hubungan dengan alam. Apa ini harga yang harus kita bayar untuk hidup modern?

Dulu, kunang-kunang adalah pengingat bahwa malam juga punya keindahannya sendiri. Tapi sekarang, kita justru terlalu sibuk dengan hidup kita sampai lupa menjaga apa yang pernah kita miliki. Kalau tidak ada usaha untuk melindungi alam, kunang-kunang hanya akan jadi cerita nostalgia, sesuatu yang pernah ada di masa lalu kita.

Lenyapnya kunang-kunang adalah alarm bagi kita semua untuk mulai berpikir ulang tentang bagaimana kita memperlakukan alam. Tanpa aksi nyata, keindahan yang pernah kita nikmati di masa kecil akan menjadi mitos bagi generasi berikutnya. Mari menjaga lingkungan kita, bukan hanya untuk kunang-kunang, tetapi untuk masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun