Strategi Efektif dalam Merancang Tujuan Pembelajaran
Â
Komponen ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) dalam Tujuan PembelajaranÂ
Oleh: Mariono,S.Pd.I.,M.Pd.
Tujuan pembelajaran yang baik bukan hanya tentang apa yang harus diajarkan, tetapi juga tentang bagaimana siswa memahami, menerapkan, dan merasakan manfaatnya
Tujuan pembelajaran bukan hanya sekadar formalitas dalam dokumen kurikulum; ia adalah fondasi utama yang menentukan keberhasilan sebuah proses belajar-mengajar. Komponen ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) hadir sebagai pedoman yang mengedepankan kejelasan dan keterukuran. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap tujuan pembelajaran dapat dipahami secara gamblang, sehingga hasilnya lebih efektif.Â
Komponen ABCD dalam tujuan pembelajaran (Audience, Behavior, Condition, Degree) hadir sebagai solusi untuk merancang tujuan yang spesifik, terukur, relevan, dan kontekstual. Sayangnya, banyak pendidik yang masih menganggap proses ini sekadar formalitas administratif, padahal dampaknya sangat besar terhadap keberhasilan belajar-mengajar. Dengan mengadopsi ABCD, pendidik dapat menyusun tujuan pembelajaran yang tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan bermakna.
Keberhasilan penerapan ABCD sangat bergantung pada kesadaran guru dalam mengenal kebutuhan siswa. Misalnya, dalam komponen Audience, pemahaman mendalam tentang karakteristik siswa akan menentukan relevansi materi. Jika siswa merasa bahwa pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mereka, motivasi untuk belajar pun meningkat. Begitu pula, komponen Behavior, Condition, dan Degree memberikan panduan yang memastikan bahwa hasil pembelajaran dapat diukur dengan akurat.
Sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), saya selalu berusaha memastikan pembelajaran di kelas maupun di lapangan berjalan efektif dan menarik. Salah satu hal yang paling membantu adalah menyusun tujuan pembelajaran menggunakan model ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree). Model ini tidak hanya memberi saya kejelasan dalam merancang pembelajaran, tetapi juga memastikan siswa memahami target yang harus mereka capai.
Misalnya, ketika mengajarkan teknik dasar menggiring bola pada siswa kelas 5, saya menyusun tujuan pembelajaran seperti ini: "Siswa kelas 5 (Audience) mampu melakukan teknik dasar menggiring bola (Behavior) di lapangan sekolah dengan menggunakan bola sepak (Condition) dengan ketepatan minimal 80% dalam 10 kali percobaan (Degree)." Dengan tujuan yang jelas seperti ini, saya merasa pembelajaran menjadi lebih terarah, dan siswa pun tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Berikut penjelasan singkat dari masing-masing komponen dalam membuat tujuan pembelajaranÂ
1. Audience (Peserta Didik) yaitu Fokus pada Subjek Utama
Pendekatan ABCD mengingatkan kita bahwa peserta didik adalah pusat dari seluruh proses pembelajaran. Setiap tujuan harus dirancang dengan mempertimbangkan siapa yang belajar. Sayangnya, masih banyak pendidik yang mengabaikan karakteristik audiens, seperti usia, tingkat pemahaman, atau minat. Ketika tujuan pembelajaran tidak relevan dengan audiens, hasilnya sering kali tidak optimal. Di sinilah pentingnya mengenal siswa secara mendalam agar materi yang diberikan mampu menyentuh kebutuhan mereka.