Manusia, sang pemimpi abadi,
Akankah menyerah pada mesin tak bernurani?
Bayangkan dunia yang digubah oleh mesin,
Bukan lagi hati, hanya logika yang terjamin.
Adakah ruang bagi jiwa untuk bertanya?
Atau semua akan berjalan tanpa rasa?
Maka, kita berdiri di persimpangan,
Antara cahaya kemajuan dan kegelapan perbudakan.
AI, teman atau ancaman,
Hanya kita yang menentukan jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!