Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak yang Tertinggal di Pintu

9 Januari 2025   17:14 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pintu itu tak akan pernah kututup,

Meski waktu terus berlalu,

Karena kenangan tetap menunggu,

Mengintip dari celah-celah kayu tua.

Setiap langkah kecil yang pernah kugoreskan,

Masih terpatri di lantai rumah itu,

Di mana tangan lembut selalu memeluk,

Dan suara penuh kasih mengisi setiap sunyi.

Kini, aku berdiri jauh dari pintu itu,

Dengan kehidupan baru yang telah kupilih.

Tapi bayangan masa lalu tak pernah pudar,

Seperti senja yang selalu pulang ke ufuknya.

Di setiap detik kesibukan,

Ada jeda di mana rindu meluap,

Mengalir deras pada jejak yang kutinggalkan,

Pada pelukan yang tak lagi kurasakan.

Aku tahu, pintu itu masih terbuka,

Menungguku dengan sabar,

Dan meski tak selalu bisa pulang,

Hatiku selalu mengetuk,

Berharap kau di sana,

Menyambutku dengan cinta yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun