Pelajaran Berharga dari Tahun 2024
Tidak ada perjalanan tanpa rintangan, tetapi di balik setiap tantangan ada pelajaran dan kekuatan yang menunggu untuk ditemukan. Jadikan setiap langkah, baik itu keberhasilan atau kegagalan, sebagai pijakan menuju versi terbaik dari diri Anda
Hidup adalah tentang keberanian untuk mencoba, ketekunan untuk bertahan, dan kebijaksanaan untuk belajar dari setiap babak yang kita jalani
Â
Setiap orang memiliki cerita perjuangannya sendiri, dan tahun 2024 adalah salah satu babak paling menantang sekaligus membanggakan dalam hidup saya. Layaknya sebuah film inspiratif, perjalanan saya di tahun ini dipenuhi dengan kerja keras, pencapaian, serta pelajaran berharga. Saya berhasil menyelesaikan studi S2 dengan predikat mahasiswa terbaik, menjalani peran sebagai fasilitator PKG PJOK selama tiga bulan dengan tugas yang sangat padat, dan membantu rekan sejawat dalam program PPG pilotting 2 dan 3. Di balik keberhasilan ini, ada perjuangan yang menguras fisik dan mental, namun mengajarkan saya tentang arti sebenarnya dari dedikasi dan keseimbangan hidup.
Menyelesaikan S2 bukanlah hal yang mudah. Setiap harinya, saya bergelut dengan jadwal padat, tugas-tugas akademik, dan penelitian. Namun, di balik semua itu, ada semangat untuk terus maju. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka lebih banyak peluang, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar saya. Momen paling membanggakan adalah ketika saya dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik. Penghargaan ini bukan hanya tentang prestasi pribadi, tetapi juga simbol dari dedikasi, kerja keras, dan doa yang selalu saya panjatkan.
Selain fokus pada studi, saya juga lulus menjadi fasilitator PKG PJOK (Pusat Kegiatan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Selama tiga bulan, saya menjalani tugas yang sangat padat, mulai dari memimpin pelatihan hingga membimbing guru-guru lain dalam meningkatkan kompetensi mereka. Tanggung jawab ini menuntut fokus dan komitmen tinggi, namun saya merasa bahagia karena dapat berbagi ilmu dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
Di saat bersamaan, saya turut membantu rekan sejawat yang mengikuti program PPG (Pendidikan Profesi Guru) pilotting 2 dan 3. Melihat mereka yang saya bantu berhasil melalui program tersebut adalah kepuasan tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan apapun.
Di luar peran saya sebagai mahasiswa dan fasilitator, saya juga tetap menjalankan tugas utama saya sebagai guru. Mengajar siswa setiap hari dengan dedikasi penuh menuntut energi dan waktu yang tidak sedikit. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk memastikan bahwa siswa saya mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Tanggung jawab ini menjadi bagian penting dalam keseharian saya, meskipun seringkali harus berbagi waktu dengan tugas-tugas lainnya.
Selain itu, saya juga memiliki peran besar sebagai kepala rumah tangga. Mengatur kebutuhan keluarga, mendampingi anak-anak, dan memastikan segala sesuatu berjalan lancar di rumah adalah tugas yang tidak kalah menantang. Saya belajar untuk mengelola waktu sebaik mungkin agar setiap peran dapat dijalankan dengan seimbang. Tidak jarang, dukungan dari keluarga menjadi sumber kekuatan utama saya dalam menjalani tahun yang penuh tantangan ini.
Namun, perjuangan ini tidak datang tanpa harga. Kesibukan yang luar biasa menguras fisik dan mental saya hingga akhirnya saya harus "ngedrop." Tubuh saya memberi sinyal bahwa saya perlu istirahat. Di titik ini, saya belajar pentingnya menjaga keseimbangan antara tugas dan kesehatan diri sendiri. Sebanyak apapun hal yang ingin kita capai, tubuh dan jiwa kita memiliki batas yang harus dihormati.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah kegagalan mengikuti seleksi guru berprestasi. Jadwal yang berbenturan dengan tugas-tugas saya sebagai fasilitator PKG dan pendamping rekan sejawat dalam program PPG membuat saya harus melewatkan kesempatan tersebut. Meskipun terasa berat, pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya membuat prioritas dan menerima bahwa tidak semua hal bisa dilakukan sekaligus.
Selain itu, momen kelelahan ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya mendengarkan kebutuhan tubuh dan jiwa. Kesibukan memang membawa hasil yang membanggakan, tetapi tanpa keseimbangan, keberhasilan itu tidak akan terasa utuh. Saya belajar untuk memberikan ruang bagi diri sendiri, mempercayai orang lain untuk berbagi tanggung jawab, dan tetap menjaga semangat untuk terus maju.
Jika Diibaratkan Film
Jika perjalanan hidup saya sepanjang 2024 ini diibaratkan sebuah film, rasanya seperti "The Pursuit of Happyness". Film ini menggambarkan perjuangan tanpa henti, tekanan yang berat, tetapi juga kebahagiaan dan keberhasilan di akhir perjalanan. Dalam film, tokoh utama harus menghadapi berbagai tantangan dengan kegigihan yang luar biasa, mirip dengan apa yang saya alami selama tahun ini.
Layaknya di film tersebut, kisah saya juga terdiri dari babak-babak penting: perjuangan menyelesaikan S2, tanggung jawab sebagai fasilitator PKG PJOK, hingga membantu rekan sejawat. Momen kelelahan dan "jatuh" seolah menjadi adegan klimaks yang mengajarkan pelajaran berharga tentang menjaga keseimbangan hidup. Akhirnya, keberhasilan menjadi mahasiswa terbaik dan melihat keberhasilan orang lain yang saya bantu adalah "happy ending" yang saya syukuri.
Namun, seperti film yang penuh kejutan, tidak semua jalan selalu mulus. Setiap adegan perjuangan dalam hidup saya membawa pesan mendalam tentang arti kesabaran dan keikhlasan. Ada momen ketika saya merasa seperti berada di titik terendah, tetapi justru itulah saatnya saya menemukan kekuatan baru untuk bangkit. Hal ini mengingatkan saya bahwa perjalanan hidup sejati tidak diukur dari seberapa mulus jalannya, tetapi dari bagaimana kita bertahan dan melangkah maju.
Film ini juga mengajarkan bahwa setiap tokoh utama membutuhkan dukungan dari para "karakter pendukung" di sekitarnya. Dalam kehidupan saya, keluarga, teman, dan kolega menjadi sosok-sosok penting yang membantu saya melalui setiap babak tantangan. Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan mampu menjalani tahun yang penuh warna ini. Sama seperti dalam sebuah film, perjalanan ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang mereka yang telah menjadi bagian dari cerita hidup saya.
Refleksi dan Harapan
Kisah ini mengajarkan saya bahwa perjuangan hidup bukan hanya tentang apa yang kita capai, tetapi juga bagaimana kita menjalani prosesnya. Menjadi mahasiswa terbaik atau fasilitator PKG bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah kecil menuju kontribusi yang lebih besar untuk dunia pendidikan. Selain itu, pengalaman ini mengingatkan saya bahwa kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Dukungan keluarga, teman, dan kolega adalah fondasi yang membuat saya mampu menjalani tahun yang penuh tantangan ini.
Tahun 2024 mengajarkan saya tentang arti kegigihan, pentingnya berbagi ilmu, dan betapa berharganya kesehatan. Saya berharap, cerita ini dapat menginspirasi siapa saja yang sedang berjuang di jalannya masing-masing. Jangan pernah menyerah, tetapi juga jangan lupa untuk menjaga diri. Karena di setiap perjuangan, selalu ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil.
Terimakasih
Semoga Bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H