Bertawakal: Menyerahkan hasil usaha kepada Allah dengan keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya. Ketika manusia menyadari keterbatasannya, ia akan lebih ikhlas menerima apa yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta.
Sebagaimana kata-kata bijak dari Ibnu Qayyim Al-Jawziyah: "Ketika Allah menguji Anda dengan suatu kesulitan, maka Dia sedang mempersiapkan Anda untuk suatu anugerah besar." Ucapan ini mengingatkan bahwa setiap kesulitan memiliki hikmah yang luar biasa, yang terkadang tidak langsung terlihat oleh mata manusia.
Kesimpulan
Malapetaka adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang bisa dipahami sebagai ujian, peringatan, atau akibat dari perbuatan manusia. Dalam Islam, malapetaka dipandang sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kesabaran, dan menguatkan keimanan. Menghadapi malapetaka dengan sikap positif, sabar, dan tawakal adalah kunci agar manusia dapat melewati ujian ini dengan baik, sekaligus belajar untuk lebih menghargai nikmat yang telah Allah berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H