Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Memilih Sekolah PAUD untuk Si Kecil

25 Desember 2024   10:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk si kecil sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Dalam situasi ini, banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan, seperti kualitas pengajaran, lingkungan sekolah, hingga pendekatan pendidikan yang digunakan. Keputusan ini menjadi krusial karena PAUD adalah tahap awal dalam perjalanan pendidikan anak yang akan memengaruhi tumbuh kembangnya di masa depan.

Sebagai seorang ibu atau ayah, tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. Namun, dengan banyaknya pilihan PAUD di sekitar, bagaimana kita bisa memastikan pilihan yang diambil sesuai dengan kebutuhan anak? Artikel ini akan memberikan panduan memilih PAUD berdasarkan rekomendasi dari UNICEF, KemendikbudRistek, dan pakar pendidikan untuk membantu Anda menentukan langkah terbaik dalam memberikan fondasi pendidikan untuk si kecil.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fondasi awal dalam membentuk karakter, keterampilan, dan pengetahuan anak. Tahap ini sangat krusial karena otak anak berkembang pesat pada usia 0--6 tahun. Pemilihan PAUD yang tepat dapat membantu anak mengembangkan potensi terbaiknya, baik dalam aspek kognitif, emosional, maupun sosial.

Orang tua sebagai pengambil keputusan utama memiliki peran penting dalam memilih PAUD yang sesuai dengan kebutuhan si kecil. Tak hanya itu, institusi seperti pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemendikbudRistek), UNICEF, serta pakar pendidikan juga memberikan panduan yang dapat membantu orang tua dalam membuat keputusan yang bijak.

UNICEF menyatakan bahwa lingkungan belajar yang berkualitas pada usia dini berperan besar dalam menentukan kesuksesan anak di masa depan. KemendikbudRistek juga menekankan bahwa PAUD seharusnya tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan nilai-nilai moral. Memilih PAUD yang salah dapat menyebabkan anak kehilangan minat belajar, kurang percaya diri, atau mengalami tekanan yang berlebihan.

Rekomendasi Memilih PAUD dari UNICEF, KemendikbudRistek, dan Pakar Pendidikan

1. UNICEF

Menurut UNICEF, kualitas pendidikan di PAUD harus memastikan bahwa anak memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan dan inklusif. Beberapa poin penting dari rekomendasi UNICEF:

  • Lingkungan pembelajaran harus aman, bebas dari diskriminasi, dan ramah anak.
  • Metode pengajaran berbasis bermain sangat penting untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan sosial, dan emosional anak.
  • PAUD sebaiknya melibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak untuk menciptakan kesinambungan antara pembelajaran di rumah dan di sekolah.

2. KemendikbudRistek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan pentingnya kurikulum PAUD yang komprehensif dan berbasis karakter. Rekomendasinya mencakup:

  • Pilih PAUD yang mengikuti kurikulum nasional atau Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pengembangan potensi anak sesuai tahap perkembangannya.
  • Pastikan guru PAUD memiliki sertifikasi dan kompetensi dalam mendidik anak usia dini.
  • Fasilitas sekolah harus memadai dan sesuai untuk mendukung pembelajaran berbasis bermain serta eksplorasi anak

3. Pakar Pendidikan

Pakar pendidikan, seperti Dr. Suyanto, mantan Dirjen PAUD Kemendikbud, memberikan pandangan penting:

  • PAUD yang baik tidak hanya berfokus pada kemampuan akademik, tetapi juga pada pengembangan moral dan nilai-nilai seperti toleransi, kejujuran, dan kerja sama.
  • Orang tua disarankan untuk melihat rasio guru dengan jumlah anak di kelas. Idealnya, satu guru menangani tidak lebih dari 15 anak untuk memastikan perhatian yang cukup bagi setiap anak.
  • Pastikan metode belajar di PAUD sesuai dengan gaya belajar anak dan tidak memaksakan pembelajaran formal yang terlalu dini.

Ketiga pandangan tersebut memberikan arahan jelas bahwa memilih PAUD bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga memastikan anak tumbuh di lingkungan yang mendukung perkembangan holistiknya.

Berdasarkan Rekomendasi Memilih PAUD dari UNICEF, KemendikbudRistek, dan Pakar Pendidikan maka ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan saat memilih PAUD, di antaranya:

1. Kurikulum yang holistik: Pastikan kurikulum mencakup aspek kognitif, sosial-emosional, fisik, dan bahasa.

2. Tenaga pendidik yang kompeten: Guru PAUD sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dan memahami kebutuhan anak usia dini.

3. Fasilitas dan lingkungan yang aman dan ramah anak: Lingkungan harus bebas dari bahaya dan dirancang untuk mendukung eksplorasi anak.

4. Metode pembelajaran berbasis bermain: Pembelajaran di PAUD idealnya berbasis bermain untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan problem-solving.

5. Kerja sama dengan orang tua: PAUD yang baik biasanya melibatkan orang tua dalam proses belajar anak.

Kesimpulan

Memilih PAUD yang tepat untuk si kecil adalah investasi jangka panjang yang memengaruhi masa depannya. Orang tua perlu mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari kurikulum, guru, hingga lingkungan belajar. UNICEF, KemendikbudRistek, dan para pakar pendidikan menekankan pentingnya pendidikan yang menyeluruh dan berbasis karakter pada tahap ini. Dengan pemilihan yang cermat, orang tua dapat memberikan awal yang terbaik bagi tumbuh kembang si kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun