Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melangkah Bersama Anak Desa: Mewujudkan Hak Pendidikan PAUD untuk Semua

25 Desember 2024   09:45 Diperbarui: 25 Desember 2024   09:24 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 
Pendidikan PAUD adalah hak setiap anak. Anak-anak desa juga berhak mendapatkan pendidikan berkualitas yang dapat mengubah masa depan mereka. Sebagai guru, pendidik, atau bagian dari masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk mendukung mereka. Bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang nyata, dimulai dari langkah-langkah kecil di lingkungan kita. Mari bergerak untuk masa depan anak bangsa! Setiap anak adalah harapan, dan dengan memberikan mereka pendidikan yang layak, kita sedang membangun fondasi bangsa yang lebih baik dan berkeadilan.

Apa itu PAUD?

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan yang diperuntukkan bagi anak usia 0-6 tahun. Program ini bertujuan untuk memberikan stimulasi pendidikan awal yang penting bagi perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan fisik anak. Menurut UNICEF, pendidikan PAUD berkualitas adalah hak dasar setiap anak yang dapat menjadi fondasi penting bagi kehidupan mereka di masa depan.

Salah satu pengalaman berharga saya adalah ketika saya menjadi Pengajar Praktik Program Guru Penggerak Angkatan 7 di Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam program ini, saya mendampingi Bu Uci dari TK/PAUD Raughatul Hasanah Alur Manis dan Bu Irma dari TK/PAUD Negeri Manyak Payed. Keduanya adalah contoh nyata guru yang berdedikasi tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing.

Mengapa PAUD penting?

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), PAUD yang berkualitas dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan sosial, terutama bagi anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak desa sering kali memiliki keterbatasan akses ke pendidikan awal, padahal masa usia dini adalah periode emas yang tidak tergantikan dalam perkembangan anak.

Program Guru Penggerak berlangsung selama enam bulan. Selama periode tersebut, sebagai Pengajar Praktik, saya melakukan pendampingan intensif ke sekolah-sekolah. Kegiatan ini meliputi pelatihan, observasi, dan diskusi dengan para guru untuk menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pembelajaran PAUD. Bu Uci dan Bu Irma, misalnya, menerapkan berbagai inovasi yang mereka pelajari untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan inklusif bagi anak-anak di desa mereka.

Pendampingan ke TK/PAUD Raughatul Hasanah dan TK/PAUD Negeri Manyak Payed memberikan banyak pelajaran baru. Saya melihat bagaimana Bu Uci dan Bu Irma mengubah tantangan menjadi peluang. Di tengah keterbatasan fasilitas, mereka memanfaatkan bahan-bahan sederhana untuk menciptakan media pembelajaran kreatif. Mereka juga aktif melibatkan orang tua dalam proses pendidikan, sebuah langkah yang sejalan dengan prinsip-prinsip PAUD berkualitas menurut UNICEF.

Di TK/PAUD Raughatul Hasanah, Bu Uci mengembangkan metode belajar dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti daun, batu, dan tanah liat sebagai alat peraga. Hal ini tidak hanya membantu anak-anak belajar sambil bermain tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka akan lingkungan sekitar. Sementara itu, Bu Irma di TK/PAUD Negeri Manyak Payed memfokuskan pembelajaran berbasis karakter dengan kegiatan interaktif seperti bercerita dan bermain peran, yang membantu anak-anak mengenali nilai-nilai moral sejak dini.

Bu Uci dan Bu Irma juga melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran melalui program parenting education. Mereka mengajarkan pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak di rumah, seperti membaca buku bersama dan mengatur waktu bermain yang bermanfaat. Langkah ini telah meningkatkan partisipasi komunitas dalam mendukung perkembangan anak-anak mereka.

Inspirasi dari Desa

Cerita Bu Uci dan Bu Irma bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga tentang harapan. Mereka membuktikan bahwa meskipun berada di desa dengan keterbatasan fasilitas, kreativitas dan dedikasi dapat menciptakan perubahan besar. Dengan pendekatan yang penuh kasih, mereka mengajarkan anak-anak bahwa pendidikan adalah pintu menuju masa depan yang lebih cerah.

Dalam perjalanan ini, saya juga belajar bahwa menjadi bagian dari perubahan adalah kebahagiaan tersendiri. Ketika melihat anak-anak desa tersenyum saat mereka memahami pelajaran baru, saya merasa bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Mereka adalah harapan bangsa, dan melalui pendidikan PAUD, kita sedang menanamkan benih masa depan yang lebih baik.

Kesimpulan

Program Guru Penggerak telah membuka jalan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan PAUD, termasuk di daerah pedesaan. Dedikasi Bu Uci dan Bu Irma membuktikan bahwa dengan dukungan pelatihan yang tepat, setiap anak, termasuk anak-anak desa, dapat mendapatkan akses pendidikan usia dini yang layak. Mereka adalah bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari guru yang memiliki semangat dan kreativitas tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun