Rezeki adalah anugerah Allah yang tak akan salah alamat, cukup berusaha dan percayalah pada takdir-Nya.
Sering nggak, sih, kita merasa hidup ini nggak adil? Orang lain sukses duluan, sementara kita masih berkutat dengan masalah yang itu-itu aja. Rasanya pengen protes, "Kapan giliran saya, Tuhan?" Nah, kalau kamu pernah merasa begitu, tenang aja, kamu nggak sendirian kok. Tapi, sebenarnya ada satu prinsip yang harus kita yakini: rezeki nggak akan pernah tertukar. Apa yang jadi hak kita pasti akan datang, asal kita terus berusaha dan nggak nyerah.
Kenyataannya, hidup itu bukan balapan. Semua orang punya waktunya masing-masing. Jadi, daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, kenapa nggak fokus aja sama apa yang udah kita punya? Yuk, kita bahas lebih lanjut soal prinsip ini!
Apa Itu Rezeki?
Kalau ngomongin rezeki, kebanyakan orang pasti langsung mikir uang. Padahal, rezeki itu luas banget, lho! Kesehatan, keluarga yang sayang sama kita, pekerjaan, bahkan teman yang selalu ada buat kita, itu semua rezeki.
Dalam agama Islam, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya ruh seseorang tidak akan dicabut hingga rezekinya disempurnakan."
Artinya, rezeki kita udah dijamin sama Allah. Nggak perlu khawatir bakal kurang atau tertukar.
Siapa yang Menentukan Rezeki?
Udah jelas dong, yang menentukan rezeki itu Allah. Tapi, bukan berarti kita cuma duduk diam aja nunggu rezeki turun dari langit. Kita tetap harus usaha. Ibaratnya, kita keluar rumah kayak burung yang pagi-pagi nyari makan, tapi tetap yakin kalau apa yang kita butuhin udah disiapkan sama Tuhan.
Di Al-Qur'an, Allah bilang,
"Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya."
(QS. Hud: 6).
Jadi, setiap makhluk udah punya jatahnya masing-masing. Yang penting, kita berusaha dengan cara yang halal dan nggak iri sama orang lain.
Kenapa Rezeki Nggak Akan Tertukar?
Karena rezeki itu udah ada dalam skenario hidup kita. Ibarat undangan, rezeki kita udah punya alamat yang nggak bakal salah kirim. Kalau orang lain dapet duluan, ya itu emang bagian mereka. Kita tinggal nunggu giliran aja.
Kata Imam Al-Ghazali, salah satu ulama besar, cemas soal rezeki itu sama aja kayak nggak percaya sama Allah. Wah, berat banget ya? Tapi masuk akal juga. Kalau kita yakin Allah itu Maha Adil, kenapa harus khawatir?
Bagaimana Cara Menyikapi Rezeki?
1. Bersyukur
Lihat sekelilingmu. Ada keluarga yang sayang, teman yang peduli, atau pekerjaan yang bikin kamu belajar banyak hal? Itu semua adalah rezeki yang kadang kita lupa syukuri.
2. Tetap Berusaha
Jangan cuma pasrah. Rezeki itu harus dijemput dengan usaha. Kalau kamu merasa usahamu belum cukup, coba tingkatkan lagi. Tapi ingat, jangan sampai nyari rezeki dengan cara yang nggak baik.
3. Percaya Sama Waktu Tuhan
Kadang, kita ngerasa udah usaha maksimal, tapi kok hasilnya belum kelihatan? Mungkin, waktunya belum pas. Percaya deh, Tuhan tahu kapan waktu terbaik untuk kasih rezeki buat kita.
4. Stop Membandingkan Diri
Ini nih yang paling susah. Kalau kita terus bandingin hidup kita sama orang lain, kapan bahagianya? Fokus aja sama apa yang bisa kita lakukan sekarang.
Kesimpulan
Hidup itu soal proses, bukan hasil instan. Rezeki nggak akan tertukar, dan nggak perlu iri sama orang lain. Setiap orang punya jalannya sendiri. Tugas kita adalah bersyukur, berusaha, dan percaya sama rencana Tuhan.
Jadi, mulai sekarang, yuk kita berhenti khawatir soal rezeki. Apa yang jadi milik kita nggak akan pernah salah alamat. Percayalah, semuanya akan indah pada waktunya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H