Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesunyian Hatiku

24 Desember 2024   11:40 Diperbarui: 24 Desember 2024   11:40 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kesunyian hatiku yang sepi bergetar

terasa jauh dari cahaya-Mu yang benar

seperti biduk kecil terombang dalam aral

mencari pelabuhan yang tak kunjung dikenal

Kesunyian hatiku menangis dalam diam

menahan rindu pada cinta yang suci nan dalam

seiring doa yang bergetar, lirih terucap salam

memohon arah menuju jalan penuh kelam

Kesunyian hatiku berbisik pada malam

menyebut nama-Mu, Ya Rabb, dengan hati yang dalam

bukan Engkau yang pergi, aku yang tenggelam

dalam dunia fana yang memeluk dosa dan kelam

Kesunyian hatiku adalah panggilan jiwa

menggapai-Mu dalam derai air mata

aku lemah tanpa bimbingan-Mu, Ya Cahaya

dekaplah aku dalam kasih-Mu yang tiada sirna

Kesunyian hatiku kini perlahan bercahaya

saat aku tersungkur di sajadah tanpa alpa

Ya Allah, tuntun aku kembali pada cinta-Mu

agar kesunyian ini menjadi janji setia yang baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun