Aneh,
Saat aku melangkah masuk ruang penuh suara,
Tiba-tiba dunia jadi hening seperti cerita,
Pulpen di tanganku seperti tongkat raja,
Mereka menatap, menunggu keajaiban bekerja.
Aneh,
Ketika peluh jatuh di papan tulis tua,
Hati ini justru tersenyum tanpa alasan nyata,
Mereka salah hitung, aku hanya tertawa,
Bukankah belajar memang tentang mencoba?
Aneh,
Aku tak punya mahkota atau pangkat besar,
Tapi mereka percaya aku adalah peta sadar,
Membimbing mereka melintasi sungai gelisah,
Menuju lautan mimpi yang tak pernah lelah.
Aneh,
Meski jalan ini terjal dan kadang suram,
Aku tetap berdiri, meski sendiri di malam kelam,
Karena di balik keanehan yang tak dimengerti,
Ada cinta yang tumbuh, tak pernah mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H