Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hati dan Akal Enggan Menyatu

26 November 2024   21:06 Diperbarui: 26 November 2024   21:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Hati dan Akal Enggan Menyatu

Di sudut senja yang redup berwarna,

Hati bernyanyi, merangkai asa.

Namun akal berdiri dingin di seberang,

Menyusun logika yang penuh tenang.

Hati berkata, "Ikuti gelora rasa ini,"

Namun akal menolak, "Itu hanya ilusi."

Berselisih dalam sunyi tak berujung,

Membelah jiwa yang lelah berpegang.

Hati menjerit, "Aku hidup untuk cinta,"

Akal berbisik, "Aku ada untuk fakta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun