Tinta spidolnya buram, seolah menangis,
Menyaksikan waktu yang tak pernah habis.
Sang guru berdiri, bak mentari pagi,
Namun siapa yang ia sinari?
Apakah ia tahu ke mana cahayanya pergi?
Atau hanya berdiri di bawah langit sunyi?
Ruang kelas itu, saksi banyak cerita,
Namun tak semua berujung bahagia.
Mentari tetap hadir setiap hari,
Tapi siapa yang tahu arti cahayanya lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!