Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Kenaikan PPN 12 Persen: Bagaimana Masyarakat Menyiasati Kebutuhan Sehari-Hari?

20 November 2024   07:45 Diperbarui: 20 November 2024   07:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dampak Kenaikan PPN 12 Persen: Bagaimana Masyarakat Menyiasati Kebutuhan Sehari-Hari?

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen menjadi sorotan tajam masyarakat. Kebijakan ini membawa kekhawatiran, terutama terkait lonjakan harga barang dan jasa yang dapat memengaruhi daya beli. Dalam situasi seperti ini, masyarakat harus bersiasat untuk tetap memenuhi kebutuhan pokok tanpa terguncang oleh perubahan ekonomi.

Dampak Kenaikan PPN Terhadap Harga Barang

Kenaikan PPN berarti harga barang dan jasa yang dikenai pajak akan meningkat. Hal ini dapat berdampak langsung pada kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, hingga tagihan bulanan. Bagi keluarga dengan penghasilan tetap, kenaikan ini menjadi tantangan besar dalam mengelola anggaran.

Selain itu, usaha kecil yang bergantung pada konsumen juga merasakan dampaknya. Dengan daya beli masyarakat yang menurun, pelaku usaha harus memikirkan strategi baru untuk tetap bertahan, seperti memberikan diskon atau menjual produk dengan margin keuntungan lebih kecil.

Strategi Masyarakat dalam Menghadapi Kenaikan Harga

1. Menyusun Prioritas Pengeluaran

Masyarakat perlu mengelompokkan kebutuhan menjadi prioritas utama dan sekunder. Kebutuhan pokok seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan harus didahulukan dibandingkan dengan keinginan sekunder seperti hiburan.

2. Mencari Alternatif Lebih Murah

Mengganti produk bermerek dengan produk generik atau lokal menjadi pilihan cerdas untuk menekan biaya. Selain itu, belanja di pasar tradisional sering kali lebih ekonomis dibandingkan swalayan.

3. Menghemat Pemakaian Energi

Tagihan listrik, air, dan bahan bakar dapat ditekan dengan mengurangi pemakaian yang tidak perlu. Mematikan lampu saat tidak digunakan atau beralih ke kendaraan hemat energi dapat membantu mengurangi pengeluaran.

4. Meningkatkan Pendapatan Tambahan

Banyak masyarakat mulai mencari pekerjaan sampingan atau menjual produk secara daring untuk menambah penghasilan. Kreativitas dalam memanfaatkan peluang usaha menjadi solusi di tengah tantangan ini.

Peran Pemerintah dalam Mengurangi Beban Masyarakat

Kenaikan PPN memang bertujuan meningkatkan pendapatan negara, tetapi pemerintah juga harus memastikan masyarakat tidak semakin terbebani yaitu dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Memberikan subsidi bagi barang kebutuhan pokok.
  • Menurunkan tarif pajak bagi pelaku usaha kecil.
  • Meningkatkan program bantuan langsung tunai untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Kesimpulan

Kenaikan PPN menjadi 12 persen memang menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Namun, dengan strategi pengelolaan keuangan yang baik dan dukungan dari pemerintah, dampak ini dapat diminimalisasi. Masyarakat Indonesia telah terbukti tangguh menghadapi berbagai krisis sebelumnya. Kini, kerja sama antara masyarakat dan pemerintah menjadi kunci untuk melewati masa-masa sulit ini tanpa meninggalkan siapa pun.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda telah menyiapkan strategi menghadapi kenaikan PPN ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun