Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Makna di Balik Kurikulum Deep Learning

16 November 2024   10:50 Diperbarui: 16 November 2024   10:55 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokumen pribadi, design with canva

Dalam Kurikulum Merdeka, guru didorong untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Ini mencerminkan salah satu elemen kunci dari deep learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang personal dan fleksibel.

4. Integrasi Teknologi

Meskipun Kurikulum Merdeka tidak sepenuhnya berbasis teknologi, integrasi perangkat digital dalam pembelajaran mulai digencarkan, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki akses memadai. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung personalisasi pembelajaran, sebagaimana yang menjadi inti dari pendekatan deep learning.

5. Peningkatan Peran Guru Sebagai Fasilitator

Dalam kedua kurikulum, guru tidak lagi dipandang sebagai sumber utama pengetahuan, melainkan sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk mengeksplorasi dan memahami materi secara mandiri.

Kesamaan Visi: Mencetak Pembelajar Sepanjang Hayat

Baik Kurikulum Merdeka maupun deep learning memiliki tujuan akhir yang sama: membentuk peserta didik yang mampu belajar sepanjang hayat. Keduanya menekankan pentingnya pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata, pemecahan masalah, dan pengembangan karakter. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya siap menghadapi tantangan masa depan tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam masyarakat.

Kesimpulan

Kurikulum deep learning menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam, relevan, dan adaptif terhadap kebutuhan abad ke-21. Dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat proses pembelajaran, kurikulum ini tidak hanya membantu siswa memahami konsep secara mendalam tetapi juga mendorong mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Integrasi teknologi, pembelajaran berbasis proyek, dan fokus pada pengembangan keterampilan kritis menjadikan deep learning sebagai inovasi yang relevan di era digital.

Ketika dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka, prinsip-prinsip deep learning menemukan ruang implementasi yang luas. Keduanya menekankan pemahaman mendalam, personalisasi pembelajaran, dan pembentukan karakter melalui proyek nyata. Keselarasan ini memberikan peluang besar bagi dunia pendidikan Indonesia untuk menciptakan generasi yang kreatif, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan demikian, adopsi prinsip-prinsip deep learning dalam Kurikulum Merdeka dapat menjadi langkah strategis menuju pendidikan yang lebih inklusif dan bermakna.

Mari kita bergerak bersama menuju pembelajaran yang lebih bermakna dan mendalam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun