Kau dan aku, duduk di bawah langit terbakar jingga,
senja merangkak perlahan, menyelimuti cakrawala.
Tak perlu banyak bicara, hanya senyap yang bicara,
mengisi hening dengan kehangatan yang terasa.
Waktu berjalan tenang, seperti irama napas kita,
kita mengingat hari-hari, yang tak lekang oleh usia.
Memandang mentari yang tenggelam pelan,
seperti menatap kenangan, yang terus kita simpan.
Aku bersyukur atas setiap detik yang tersisa,
bersama, dalam damai senja yang penuh makna.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!