Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beda Dulu dan Sekarang: Kenapa Banyak yang Pilih Karier Dulu, Nikah Nanti?

6 November 2024   22:36 Diperbarui: 6 November 2024   22:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Menikah bukan hanya soal menjalani hidup berdua, tapi juga sebuah bentuk ibadah yang penuh makna. Melalui pernikahan, kita diberikan kesempatan untuk saling melengkapi, belajar sabar, setia, dan saling mendukung dalam suka maupun duka. Dalam Islam, menikah adalah sunnah Nabi, jalan untuk meraih keberkahan, dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menikah bukan soal siapa yang lebih siap secara finansial atau emosional saja, tapi tentang niat untuk menjadikan hubungan sebagai ladang pahala. Dengan saling mendampingi, kita bisa lebih banyak berbagi kebaikan dan membantu satu sama lain untuk terus berada di jalan yang benar. Maka, jika sudah siap, jangan ragu untuk menjadikan pernikahan sebagai salah satu bentuk ibadah yang istimewa dalam hidupmu

Menikah muda mungkin dulu jadi tren, tapi sekarang? Eits, tunggu dulu! Angka pernikahan di Indonesia justru menunjukkan penurunan yang cukup mencolok. Banyak dari generasi muda yang sekarang memilih untuk mengulur waktu, lebih lama menikmati masa-masa sendiri atau pacaran tanpa buru-buru menuju pelaminan. Sebenarnya, apa sih yang bikin mereka berpikir dua kali sebelum mengucap "sah"? Yuk, kita bahas alasannya dengan gaya ringan!

1. Karier dan Pendidikan Lebih Dulu, Pelaminan Nanti Dulu

Generasi muda sekarang punya mindset: "Karier dulu, nikah nanti." Buat mereka, karier adalah bagian penting dari kebebasan dan kemandirian. Mereka mau punya pekerjaan yang stabil dan sesuai passion. Apalagi, lanjut kuliah, ikut workshop, dan belajar skill baru jadi hal yang biasa dilakukan. Pernikahan? Ah, masih bisa menunggu sambil menggapai impian jadi CEO atau ahli di bidang masing-masing!

2. Biaya Hidup Makin Tinggi, Jomlo Pun Gak Apa-apa!

Masalah biaya hidup juga ikut berperan besar, lho! Siapa yang enggak mikir dua kali kalau tahu betapa mahalnya biaya hidup sekarang? Kalau dulu pernikahan bisa digelar di halaman rumah, sekarang banyak yang merasa harus menyewa gedung, pakai dekorasi mewah, plus sesi foto bak selebriti. Itu baru pesta, belum lagi mikir beli rumah, kendaraan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Banyak anak muda merasa lebih aman dan tenang kalau fokus dulu pada finansial, baru deh siap menyambut hidup berdua!

3. Gaya Hidup dan Nilai Hidup yang Beda

Dunia makin terbuka, dan nilai-nilai hidup yang baru pun bermunculan. Kalau dulu menikah dianggap sebagai tujuan hidup, sekarang banyak anak muda yang justru ingin mengeksplorasi hidup, jalan-jalan ke tempat baru, dan mencoba banyak pengalaman. Gaya hidup yang lebih bebas ini bikin mereka menikmati masa-masa single tanpa tekanan. "Menikah bukan satu-satunya jalan untuk bahagia," begitu kata mereka. Akibatnya, pernikahan pun bukan lagi prioritas utama.

4. Kesehatan Mental Jadi Prioritas, Menikah Tunggu Siap Emosional

Tren menjaga kesehatan mental bukan cuma sekadar tren sesaat. Anak muda sekarang lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental dan emosional. Mereka lebih memilih untuk membangun diri, belajar mengelola emosi, dan memastikan diri dalam kondisi yang benar-benar siap sebelum menikah. Bisa dibilang, mereka lebih menghargai diri sendiri dulu, karena sadar bahwa hubungan yang sehat butuh pondasi emosional yang kuat.

5. Berbagai Alternatif Relasi

Generasi sekarang hidup di zaman yang penuh pilihan, termasuk pilihan dalam hubungan. Ada yang memilih menjalani hubungan jangka panjang tanpa menikah, ada yang hidup bersama tanpa ikatan formal, dan ada juga yang memilih untuk tetap bersama tanpa perlu surat resmi. Bagi mereka, bentuk-bentuk hubungan seperti ini lebih fleksibel dan nyaman, sesuai dengan nilai kebebasan yang mereka junjung. Meski tidak semuanya memilih cara ini, tapi keberagaman dalam bentuk relasi sudah makin diterima di kalangan anak muda.

6. Pandemi Mengubah Banyak Hal

Pandemi COVID-19 yang sempat melanda ternyata juga memberikan pengaruh besar. Banyak pasangan yang harus menunda pernikahan karena adanya pembatasan sosial, dan banyak pula yang jadi berpikir ulang soal pernikahan di tengah situasi yang tidak pasti. Bagi sebagian anak muda, pandemi ini juga membuka mata bahwa hidup enggak selalu berjalan sesuai rencana, dan pernikahan pun bukan lagi prioritas di tengah ketidakpastian ekonomi dan kesehatan.

Kesimpulan: Menikah atau Tidak, Semua Tentang Pilihan

Tren penurunan angka pernikahan di Indonesia sebenarnya bukan hal yang harus dilihat negatif. Anak muda zaman sekarang hanya punya cara pandang yang berbeda soal pernikahan. Dengan segala tantangan dan perubahan yang ada, mereka memilih untuk menunda pernikahan, tapi bukan berarti menolak kebahagiaan. Setiap orang punya prioritas dan kebahagiaan masing-masing, dan pernikahan hanyalah salah satu cara untuk mencapainya.

Jadi, buat yang bertanya-tanya kenapa banyak generasi muda menunda nikah, jawabannya sederhana: hidup penuh pilihan, dan mereka memilih jalan terbaik untuk diri mereka sendiri. Nikah atau belum, yang penting tetap bahagia, kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun