Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Brutus

4 November 2024   07:15 Diperbarui: 4 November 2024   07:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaulah Brutus di balik topeng teduh,

Menghancurkan hati, membawa luka tanpa peluh.

Betapa pedihnya melihat engkau,

Yang pernah kusebut teman sejati,

Kini berubah menjadi bayangan kelabu,

Mengkhianati persahabatan yang pernah berarti.

Julius jatuh di tanganmu, begitu juga aku,

Terpisah oleh tipu dan luka yang kau ramu.

Brutus, kini namamu adalah perih,

Kepedihan dalam kenangan yang takkan beralih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun