ia menanti di sudut waktu,
terperangkap dingin tanpa asa,
menggigil dalam kesunyian jiwa.
Di antara jarak yang membentang,
seperti kabut yang tak berujung,
kutemui rindu yang kian beku,
mengharap hangat tatapmu kembali.
Namun rindu ini enggan sirna,
ia teguh dalam dinginnya hati,
meski terpendam tanpa temu,
setia menunggu hingga kau kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!