ia menanti di sudut waktu,
terperangkap dingin tanpa asa,
menggigil dalam kesunyian jiwa.
Di antara jarak yang membentang,
seperti kabut yang tak berujung,
kutemui rindu yang kian beku,
mengharap hangat tatapmu kembali.
Namun rindu ini enggan sirna,
ia teguh dalam dinginnya hati,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!