Di sudut ruang kucing duduk manis, Â
Tatapannya tajam, penuh misteri, Â
"Kau lagi apa?" tanyaku perlahan, Â
Ia menjawab, "Hanya mengamati keadaan."Â Â
Kucing bergoyang, ekor pun melambai, Â
"Kamu paham bahasa manusia?" tanyaku santai, Â
Dengan lirikan mata yang licik, Â
Ia menjilat bulu, berlagak asyik. Â
"Kenapa sering tidur di tempatku?"Â Â
Ia mendengkur, lalu menguap malu, Â
"Kau yang ambil bantal, aku yang repot,"Â Â
Jawabnya seolah dia yang tersudut. Â
Ngobrol dengan kucing, kadang lucu, Â
Meski jawabannya hanya dengan ngiau, Â
Namun kurasa ia mengerti dunia, Â
Lebih dari sekadar mengejar tikus di pojok sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H