Aku membaca air matamu,Â
Seolah mengurai cerita yang tak pernah sampai
Seperti embun yang jatuh di dedaunanÂ
Menyentuh, namun tak berdaya menahan
Betapa sepi merayap di hatimu,Â
Seakan dunia hanya menyisakan piluÂ
Dan rindu yang terikat oleh waktuÂ
Menggenggam erat, namun tak pernah bertemu
Aku ingin merengkuhmu, namun ...
Kesedihan kita bertaut tanpa suara
Di situ, ada sisa harapan yang meronta
Mencari makna di balik luka
Dan mungkin, di ujung malam yang sunyi
Ada tangan-Nya yang akan menyembuhkan
Menghapus perih, menautkan kembali
Membiarkan kita utuh dalam senyum yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H