Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seujung Kuku

26 September 2024   14:13 Diperbarui: 26 September 2024   14:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**Seujung Kuku**

Kasih sayang ayah tak terukur,  

Bagai samudra luas tak bertepi,  

Anak-anakku, dalam pelukan selalu hadir,  

Menghangatkan jiwa di tiap hari.

Meski seujung kuku takkan memudar,  

Cinta ini melekat tak pernah pudar,  

Dalam setiap langkah dan desah napas,  

Ada doa ayah yang tak pernah lepas.

Di setiap peluh yang jatuh di dahi,  

Ada cinta yang mengalir tiada henti,  

Walau tak selalu terlihat dan terucap,  

Kasih sayang ini takkan pernah hilang, tak akan lenyap.

Seujung kuku, begitu kecil terasa,  

Namun di sanalah cinta ayah tertanam,  

Mengakar, tumbuh, dan menyala,  

Untuk kalian, anakku, selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun