Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Termenung Jauh

27 Agustus 2024   21:52 Diperbarui: 27 Agustus 2024   21:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Termenung Jauh

Dalam sepi aku termenung jauh,  

Meniti hari dalam bayang yang surut,  

Seperti riak ombak yang tak pernah usai,  

Menghantam karang dengan rindu yang mengendap.

Jauh di sana, di ufuk senja yang pudar,  

Ada kenangan yang membeku dalam ingatan,  

Menyisakan jejak-jejak luka yang diam,  

Membawa resah di setiap hela nafas.

Aku mencari arti di antara desir angin,  

Meraba makna dalam kekosongan malam,  

Namun hanya bayangmu yang kembali,  

Mengisi kekosongan yang tak terucap.

Termenung jauh aku di bawah langit kelabu,  

Berharap waktu akan membawa pergi semua,  

Namun jejakmu tetap ada, tak terganti,  

Menjadi bayang yang selalu menghantui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun