Di senja yang kelabu, kuingat awal dari akhir ini, Â
Ketika jarak menjadi dinding, memisahkan kita tanpa kompromi, Â
Langit menangis kala itu, seakan tahu bahwa perpisahan tak terelakkan, Â
Aku masih melihatmu, perlahan menjauh, meninggalkan jejak langkah di pasir waktu.
Sebelumnya, kita saling berjanji di bawah sinar bulan purnama, Â
Kita merajut mimpi bersama, dalam dekapan malam yang tak bertepi, Â
Tawamu mengalun lembut, menjadi nyanyian yang menenangkan jiwa, Â
Namun, sedikit demi sedikit, kebahagiaan itu mulai memudar, Â
Hingga hanya tersisa bayangan kita yang beriringan dalam diam. Â
Di masa-masa itu, kita tak pernah menduga akhir yang akan datang, Â
Kebersamaan kita adalah rumah, tempat segala rindu berlabuh, Â