Di bawah langit yang gelisah, bumi berbisik lirih Â
Ada gemuruh yang tertahan, tersembunyi di kedalaman Â
Megathrust, kata yang terdengar seperti mimpi buruk Â
Menyimpan ancaman, menyembunyikan derita di balik tenangnya Â
Bumi yang kita pijak, tak selalu diam dalam damai Â
Ada retakan yang menunggu, ada kekuatan yang siap meledak Â
BMKG berbicara, dengan angka dan prediksi Â
Menggambarkan masa depan yang mengguncang, penuh ketidakpastian Â
Kita hidup di negeri gempa, di tepi lingkaran api Â
Di mana bumi bisa bergetar, dan laut bisa mengamuk Â
Ketakutan merayap di setiap hati yang mendengar Â
Namun harapan tetap bertahan, meski hanya secercah cahaya Â
Apakah ini takdir yang tak bisa dielakkan? Â
Ataukah peringatan untuk lebih waspada? Â
Semoga gemuruh itu tetap terkunci di dasar Â
Semoga bumi tetap bersabar, menahan amarahnya Â
Doa kita panjatkan, agar megathrust tak pernah datang Â
Agar gempa besar hanya menjadi bayangan dalam mimpi Â
Kita berharap pada langit yang cerah, pada tanah yang tenang Â
Pada hari esok yang tetap menjanjikan kedamaian Â
Di bawah langit yang gelisah, kita terus berharap Â
Bahwa bumi ini akan tetap ramah Â
Meski ancaman tersembunyi dalam diamnya Â
Semoga gempa besar itu tak pernah tiba, Â
Dan kita tetap hidup dalam damai, di tanah yang kita cintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H