Garam dan gula, saudara tak sejiwa Â
Meski berdampingan dalam wadah yang sama Â
Yang satu menyimpan laut dalam tubuhnya Â
Yang lain memeluk manis dari ladang tebu Â
Keduanya memberi makna, dalam peran berbeda.
Seperti cinta dan duka, berdampingan di hati Â
Yang satu menghangatkan, Â
Yang lain mendinginkan Â
Namun tanpa keduanya, hidup terasa hambar Â
Tak ada cerita tanpa bumbu yang beragam.
Garam memberi tajam pada masakan Â
Seperti tantangan yang membentuk jiwa Â
Gula menambahkan manis pada kehidupan Â
Seperti kenangan indah yang kita simpan Â
Keduanya berperan, dalam takaran yang pas.
Terkadang kita tertipu oleh tampilan Â
Mengira semua sama, namun beda rasa Â
Garam dan gula, mengingatkan kita Â
Bahwa tak selalu yang terlihat serupa Â
Memiliki tujuan dan makna yang sama.
Ada waktu kita butuh asin untuk bertahan Â
Ada saat kita rindu manis untuk bahagia Â
Seperti garam dan gula, kita memilih peran Â
Dalam hidup yang penuh warna Â
Mencari keseimbangan dalam setiap langkah.
Hidup adalah tentang memilih rasa Â
Di antara manis dan asin yang ditawarkan Â
Kadang kita butuh keduanya, Â
Untuk memahami arti dari kehidupan Â
Seperti garam dan gula, saling melengkapi.
Jadi, jangan pernah abaikan perbedaan Â
Dalam setiap keserupaan yang kita temui Â
Garam dan gula, mengajarkan kita Â
Bahwa hidup lebih indah Â
Saat kita menerima semua rasa yang ada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H