Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garam dan Gula

19 Agustus 2024   14:43 Diperbarui: 19 Agustus 2024   15:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Garam dan gula, saudara tak sejiwa  

Meski berdampingan dalam wadah yang sama  

Yang satu menyimpan laut dalam tubuhnya  

Yang lain memeluk manis dari ladang tebu  

Keduanya memberi makna, dalam peran berbeda.

Seperti cinta dan duka, berdampingan di hati  

Yang satu menghangatkan,  

Yang lain mendinginkan  

Namun tanpa keduanya, hidup terasa hambar  

Tak ada cerita tanpa bumbu yang beragam.

Garam memberi tajam pada masakan  

Seperti tantangan yang membentuk jiwa  

Gula menambahkan manis pada kehidupan  

Seperti kenangan indah yang kita simpan  

Keduanya berperan, dalam takaran yang pas.

Terkadang kita tertipu oleh tampilan  

Mengira semua sama, namun beda rasa  

Garam dan gula, mengingatkan kita  

Bahwa tak selalu yang terlihat serupa  

Memiliki tujuan dan makna yang sama.

Ada waktu kita butuh asin untuk bertahan  

Ada saat kita rindu manis untuk bahagia  

Seperti garam dan gula, kita memilih peran  

Dalam hidup yang penuh warna  

Mencari keseimbangan dalam setiap langkah.

Hidup adalah tentang memilih rasa  

Di antara manis dan asin yang ditawarkan  

Kadang kita butuh keduanya,  

Untuk memahami arti dari kehidupan  

Seperti garam dan gula, saling melengkapi.

Jadi, jangan pernah abaikan perbedaan  

Dalam setiap keserupaan yang kita temui  

Garam dan gula, mengajarkan kita  

Bahwa hidup lebih indah  

Saat kita menerima semua rasa yang ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun