Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Tertawa

12 Agustus 2024   15:21 Diperbarui: 12 Agustus 2024   15:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: liputan6.com

Senja datang lagi, dengan senyumnya yang muram,  

Langit memerah, seakan menyambut pesta,  

Ah, begitu bahagia, burung-burung pun terdiam,  

Merayakan sepi dalam hiruk pikuk yang fana.

Angin berbisik lembut, menusuk tulang belulang,  

Sejuknya merayu, membekukan rasa,  

Daun-daun berguguran, menari dalam tangis riang,  

Merayakan perpisahan yang tak kunjung reda.

Lihatlah, bintang gemerlap di langit yang kelam,  

Terang mereka menyelimuti kegelapan hati,  

Malam ini, purnama tertawa dalam kelam,  

Menyinari jalan yang berliku tanpa henti.

Bukankah ini indah, malam penuh canda tawa,  

Di balik setiap senyum, ada luka yang terselubung,  

Ah, betapa bahagia hidup dalam kebohongan rasa,  

Ketika duka berselimut tawa yang tak berujung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun