Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Tak Terbaca

12 Agustus 2024   07:39 Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:10 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik langit senja yang memerah,  

Ada kisah cinta yang terpendam dalam awan.  

Hati menjadi lautan tak bertepi,  

Mengalirkan harapan yang tenggelam di dasar samudra.  

Rindu adalah angin yang berbisik pelan,  

Menyentuh kulit jiwa tanpa terlihat,  

Membawa pesan yang tak pernah sampai,  

Seperti burung yang tersesat di cakrawala.  

Waktu adalah pasir dalam jam abadi,  

Mengalir perlahan, tak bisa ditahan.  

Setiap butirnya adalah kenangan,  

Yang jatuh dan hilang di antara jemari waktu.  

Cinta kita adalah bintang di malam gelap,  

Bercahaya, tapi tak terjangkau tangan.  

Menjadi pemandu di antara kabut perasaan,  

Meski sinarnya semakin pudar dalam sepi.  

Di balik langit senja,  

Ada kita yang menjadi puisi tak terbaca.  

Terukir di atas lembaran langit,  

Namun hilang dalam embun pagi yang datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun