Mengapa harus takut kehilangan sinyal, Â
Padahal jantung kita masih berdetak normal?
Mari sejenak bayangkan pagi tanpa notifikasi, Â
Hari yang diisi dengan percakapan dan aksi, Â
Mata menatap tanpa filter yang memudar, Â
Dan hati meresapi waktu yang benar-benar sadar.
Namun, mungkinkah kita lepaskan peran, Â
Ketergantungan yang telah jadi kebiasaan, Â
Atau justru kita takut pada sunyi, Â
Yang mungkin membawa kita kembali pada hakiki?
Apakah mungkin kita hidup tanpa smartphone, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!