Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Luka yang Tak Hilang

10 Agustus 2024   18:19 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:31 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: depositphotos.com

Memaafkan, kata yang lembut dalam lisan,  

Seperti angin sepoi yang menenangkan malam,  

Namun, mengapa ingatan tetap meresap,  

Dalam bayang yang tak bisa hilang?

Maaf, bukan berarti tak terluka,  

Bukan berarti luka hilang seketika,  

Namun, hati tetap mencoba ikhlas,  

Meski jiwa terkadang masih meretas.

Mengapa harus begitu?  

Karena kita manusia, rapuh dan nyata,  

Mengukir cerita di dinding memori,  

Yang tak mudah terhapus meski waktu berlalu.

Memaafkan adalah jalan melepaskan beban,  

Namun tak melupakan adalah bentuk perlindungan,  

Agar tak terjatuh di lubang yang sama,  

Agar kuat, walau hati pernah terluka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun