Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Pelukanku

9 Agustus 2024   18:57 Diperbarui: 9 Agustus 2024   18:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam dingin pagi yang masih berselimut embun,  

Kulihat senyummu, memancar sehangat mentari,  

Dengan pelukan, kugenggam cinta tanpa batas,  

Menyelimutimu dengan kasih yang tak terukur.

Setiap kali kau terjatuh dalam langkah kecilmu,  

Kuulurkan tangan, dan pelukan jadi obatmu,  

Tak ada rasa sakit yang tak terhapus oleh cinta,  

Dalam pelukan ini, semua luka sembuh seketika.

Kala malam menghampiri dengan gelap dan sunyi,  

Kudekap dirimu erat dalam pelukan lembut,  

Aku adalah pelindung dari mimpi buruk yang menanti,  

Di sini, di pelukanku, kau selalu merasa aman.

Dalam tawa riangmu, kurasakan kebahagiaan,  

Seperti aliran sungai yang menenangkan jiwa,  

Kudekap dirimu, menularkan damai tak terlukiskan,  

Pelukan hangat ini adalah sumber kekuatan kita.

Ketika dunia terasa begitu besar dan menakutkan,  

Kuhadiahkan pelukan yang penuh dengan ketenangan,  

Karena di pelukanku, kau tak perlu takut lagi,  

Di sini, cinta ibu mengusir semua rasa sepi.

Setiap kali kau menangis dalam kesedihan,  

Pelukan ini menyerap air mata yang jatuh,  

Kuingin kau tahu, tak ada yang perlu ditakutkan,  

Sebab dalam pelukanku, kau selalu menemukan rumah.

Bukan hanya tubuh yang kurengkuh dalam pelukan,  

Tapi seluruh mimpi dan harapan kecilmu,  

Kuingin kau tumbuh dengan cinta yang tak pernah pudar,  

Pelukan ini adalah warisan cinta yang abadi.

Di antara pelukan, kubisikkan doa untukmu,  

Agar kau selalu dilindungi dan diberkahi,  

Semoga kau tahu, dalam pelukanku,

Ada cinta yang tak pernah usai, sampai akhir waktu.

Ketika kau dewasa dan siap melangkah sendiri,  

Pelukan ini mungkin tak lagi kau butuhkan,  

Tapi ingatlah, anakku, cinta ini takkan pernah pudar,  

Pelukan hangatku selalu ada di hatimu.

Selamanya, dalam setiap langkah yang kau tempuh,  

Kuingin kau tahu, kau selalu membawa cintaku,  

Dalam pelukan ini, kuberikan segala kasih,  

Anakku, kau adalah dunia dalam pelukan hangatku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun