"Bendera kemerdekaanku robek," suaranya terisak, Â
Luka di hatinya lebih dalam dari sobekan bendera,
Semua mimpi dan harapan, seolah hancur seketika.
Teman-teman terdiam, aku mendekatnya perlahan, Â
Dengan suara lembut mencoba menghibur, Â
Namun tangisnya belum reda, hatinya masih remuk, Â
Bendera yang robek, seakan mencerminkan jiwa yang tergores.
Tapi anakku, kataku penuh kasih, Â
Kemerdekaan sejati tak pernah luruh oleh sobekan, Â
Ia ada di dalam hatimu yang tak kenal menyerah, Â
Bangkitlah, meski bendera kertasmu robek, semangatmu tetap berkibar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!