Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Sunyi di Rumah Tua

6 Agustus 2024   06:12 Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:14 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BISIKAN SUNYI DI RUMAH TUA

Di rumah tua senja mengintip,

Lewat jendela usang, tirai terlipat,

Desau angin membawa rindu,

Pada dinding bisu, pada lantai pilu.

Langit berbisik, bulan mengintai,

Dalam gelap, bayangan berserak,

Sebuah cerita lama terbingkai,

Di pojok sunyi, di sudut retak.

Hening merayap, menyelimuti ruang,

Mengenang tawa yang pernah hinggap,

Langkah-langkah kecil, riuh renyah,

Kini lenyap, hanya sisa kenang.

Di rumah tua, waktu terhenti,

Hanya ada diam, hanya ada sepi,

Namun dalam hening, ada arti,

Kenangan abadi, takkan pernah mati.

Di setiap sudut, ada jejak langkah,

Mengingatkan hati pada kisah yang pasrah,

Namun di balik hening yang meliput,

Ada harapan, ada doa yang merajut.

Biar sunyi menggema tanpa batas,

Di rumah tua, kenangan tak lepas,

Seperti angin yang terus berhembus,

Membawa cinta, meski tak terucap jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun