Di sudut sunyi, aku duduk termenung, Â
Rasa bersalah menghantam jiwa, tak tertahankan. Â
Memang aku yang salah, tak bisa kupungkiri, Â
Hati ini terpuruk, berurai air mata dalam sepi. Â
Kata-kata yang terucap, bagai pisau yang tajam, Â
Melukai hati yang seharusnya kujaga. Â
Tak bisa kembali, waktu yang telah terlewat, Â
Aku terjebak dalam penyesalan yang mendalam. Â
Setiap detik berlalu, membawa beban berat, Â
Menghukum diri dengan bayangan yang tak bisa hilang. Â
Maaf yang terucap, terasa begitu hampa, Â
Hatiku terpuruk, tak tahu harus bagaimana. Â
Di malam yang gelap, kuharapkan cahaya, Â
Agar salahku kau maafkan,
Namun rasa bersalah tetap menggenggam erat, Â
Karena memang aku yang salah, dan itu yang kuakui.
By: Abi Wihan
Aceh Tamiang, 04 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H