Setiap tetes adalah nyanyian kesedihan,
Mengiringi kepergianmu yang abadi.
Saudara-saudaramu mencium wajahmu lembut,
Seakan melepas rindu yang tak terhingga.
Bibir mungilmu seolah berbisik,
Kini waktunya tiba untuk berpulang.
Jumat pagi, tangis mengisi hati,
Saat kami mengiringimu ke tempat peristirahatan terakhir.
Dengan doa dan air mata,
Kami lepaskanmu dalam damai abadi,
Selamat jalan, semoga tenang dalam keabadian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!