Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Juli, Detik-Detik Terakhir menuju Headline

31 Juli 2024   19:31 Diperbarui: 31 Juli 2024   19:43 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Juli: Detik-Detik Terakhir Menuju Headline

Detik-detik berlalu di penghujung hari,  

Bulan Juli hampir menghilang di ufuk pagi.  

Matahari senja mengintip di balik awan,  

Harapan ku yang tetap setia di genggaman.

Malam perlahan menyelimuti bumi,  

Mengusik rasa resah di hati ini.  

Headline, oh headline, masih belum kutemukan,  

Namun semangatku takkan pernah padam di kejauhan.

Esok fajar menyongsong bulan yang baru,  

Dengan tekad dan asa yang tak pernah jemu.  

Lembar Juli tertutup, tapi kisahku belum selesai,  

Menuju headline, langkahku takkan terhenti, 

Di setiap kata yang kutulis dengan penuh rasa,  

Menggali makna, mencari jejak di dalam asa.  

Headline yang kudamba, bagai bintang di malam kelam,  

Meski jauh, kutahu suatu saat akan menghampiri.

Dalam senyap, kuhadirkan doa yang tulus,  

Agar usahaku berbuah manis dan mulus.  

Dan jika Juli berlalu tanpa headline di tangan,  

Semoga Agustus datang membawa harapan baru di pelukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun